Trump Perintahkan Larangan Masuk ke AS untuk Pekerja Asing

23 Juni 2020 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump menyapa pendukungnya saat kampanye di Pusat BOK, Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat. Foto: Leah Millis/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump menyapa pendukungnya saat kampanye di Pusat BOK, Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat. Foto: Leah Millis/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump menangguhkan izin masuk untuk para pekerja asing ke Amerika Serikat. Pemerintah AS beralasan cara ini untuk membuka lapangan kerja bagi warga mereka. Kebijakan ini menuai protes dari para pelaku usaha.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pada Senin (22/6), pemerintah Trump mengeluarkan peraturan penutupan sementara pintu masuk untuk para pekerja pemegang visa H-1B atau pekerja terampil, dan visa L, untuk manajer dan pekerja khusus.
Trump juga melarang masuk sementara pemegang visa H-2B atau pekerja musiman yang biasa digunakan untuk beberapa industri.
Pejabat pemerintahan Trump mengatakan keputusan ini akan membuka hingga 525 ribu pekerjaan bagi warga AS. Lapangan kerja ini sangat diperlukan di tengah pandemi virus corona yang memicu membeludaknya pengangguran di negara itu.
Bandara JFK New York. Foto: AP/Richard Drew
Namun keputusan Trump menuai protes dari para perusahaan teknologi di Amerika Serikat. Mereka mengatakan, peraturan ini hanya akan merusak perekonomian karena kekurangan pekerja terampil.
Boundless, LSM pro migran, mengatakan, pekerja asing diperlukan untuk berbagai sektor penting, termasuk juga pertanian dan peternakan. Bahkan berbagai hotel Trump masih mempekerjakan pekerja asing pemegang visa H-2B, di antaranyanya Mar-a-Lago di Florida.
ADVERTISEMENT
Kritikan berdatangan, mengatakan ini adalah salah satu cara Trump untuk membendung imigran yang menjadi misinya sejak lama.
Sarah Pierce, pengamat politik di think-tank Migration Policy Institute, mengatakan kebijakan Trump ini akan mencegah 219 ribu pekerja asing masuk AS sepanjang tahun ini.
"Kebijakan ini malah menyebabkan lebih banyak kekacauan dari situasi yang telah kacau dari perusahaan AS," kata Pierce.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona