Trump Sebut TikTok Akan Tetap Ada di AS, Dukung jika Elon Musk Mau Beli

23 Januari 2025 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (21/1/2025). Foto: Jim Watson/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (21/1/2025). Foto: Jim Watson/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut TikTok tidak akan benar-benar hilang dari Amerika Serikat meski aturan larangan masih berlaku.
ADVERTISEMENT
Ia juga terbuka dengan kemungkinan Elon Musk membeli platform media sosial asal China itu.
“Saya pikir TikTok akan tetap ada,” katanya, dalam wawancara dengan Sean Hannity di Fox News, Rabu (22/1).
Pernyataan ini muncul di tengah kontroversi hukum yang mengancam ByteDance untuk menjual operasinya di AS atau menghadapi pemblokiran penuh.
TikTok kembali online di AS setelah Presiden terpilih, Donald Trump, menunda pelarangan aplikasi tersebut. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
TikTok sempat dinonaktifkan di AS pada Sabtu malam (18/1).
Namun, layanan kembali beroperasi usai Trump menandatangani keputusan yang memberi perpanjangan waktu 75 hari bagi TikTok untuk mencari solusi.
Ketika Hannity menyoroti kekhawatiran bahwa TikTok bisa digunakan oleh pemerintah China untuk memata-matai warga AS, Trump menjawab, “Anda bisa mengatakan itu tentang semua yang dibuat di China. Ponsel dan komputer kita juga dibuat di sana. Bukankah itu ancaman yang lebih besar?”
ADVERTISEMENT
Trump juga menilai mayoritas pengguna TikTok adalah anak muda yang hanya menikmati video hiburan.
“Sepenting itukah memata-matai mereka?” tanyanya retoris.
CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk (kanan) melompat ke atas panggung saat mendukung Donald Trump pada Pemilu AS 2024 di Butler, Pennsylvania pada, 5 Oktober 2024. Foto: JIM WATSON / AFP
Sebelumnya, Trump juga sempat menyampaikan dukungannya jika Elon Musk ingin mengakuisisi platform tersebut.
“Saya akan mendukung jika dia ingin membelinya,” ujarnya kepada wartawan, seperti diberitakan AFP.
Namun, hingga saat ini belum ada indikasi bahwa Musk akan membeli TikTok.
Melalui platform X, sempat muncul laporan bahwa pemerintah China mempertimbangkan penjualan operasi TikTok ke Musk. Namun hal itu langsung dibantah keras oleh perusahaan.
Meski TikTok sudah dapat digunakan kembali di AS dengan bantuan penyedia server Oracle, masalah lain masih menghantui.
Apple dan Google masih belum mengembalikan TikTok ke toko aplikasi mereka, sehingga pengguna baru tidak bisa mengunduhnya dan pengguna lama tidak bisa mendapatkan pembaruan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, larangan resmi tetap berlaku. Perusahaan yang mengizinkan akses ke aplikasi tanpa persetujuan berisiko menghadapi denda hingga USD 5.000 per pengguna.