Trump Selidiki Kemungkinan Virus Corona Muncul dari Lab di China

16 April 2020 9:12 WIB
Presiden AS Donald Trump memberikan pengarahan gugus tugas harian virus corona, di Rose  Garden, Gedung Putih, Washington, AS, Selasa (14/4). Foto: REUTERS/Leah Millis
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Donald Trump memberikan pengarahan gugus tugas harian virus corona, di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, AS, Selasa (14/4). Foto: REUTERS/Leah Millis
ADVERTISEMENT
Walau telah menjangkiti lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia, namun virus corona masih misterius asal-usul pastinya. Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat tengah menyelidiki rumor yang berkembang, apakah benar virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pernyataan ini disampaikan Trump pada konferensi pers di Gedung Putih pada Rabu (15/4). Ketika itu dia ditanya soal laporan yang menyebutkan bahwa corona adalah virus yang bocor dari lab di Wuhan. Trump mengatakan, AS sedang mencari tahu hal itu.
"Kami tengah melakukan penyelidikan menyeluruh tentang situasi buruk yang terjadi saat ini," kata Trump.
Ketika ditanya apakah dia mengangkat masalah lab tersebut dalam percakapan melalui telepon dengan Presiden China Xi Jinping, Trump tidak mengungkapkannya.
"Saya tidak ingin membicarakan apa yang saya bicarakan dengan dia soal laboratorium, saya hanya tidak ingin membicarakannya, tidak tepat untuk saat ini," kata Trump.
Petugas berjaga di Pasar Ikan Huanan yang diisolasi akibat virus corona di Wuhan, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
Rumor ini berkembang sejak Februari lalu. Disebutkan, virus itu lolos dari Institut Virologi Wuhan yang terletak tidak jauh dari pasar hewan. Namun institut tersebut telah membantahnya, menyebutnya sebagai hoaks.
ADVERTISEMENT
Belum diketahui secara pasti dari mana virus corona berasal. Konsensus peneliti sejauh ini, virus tersebut datang dari konsumsi daging kelelawar yang dijual bebas di pasar hewan Wuhan.
Tapi rumor ini kembali mencuat setelah Fox News pekan ini mengabarkan bahwa virus corona tidak dikembangkan di lab Wuhan sebagai senjata biologi. China, kata Fox News, mengembangkan virus corona untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kemampuan mereka dalam bidang ilmu pengetahuan dan penyakit setara dengan AS.
Padahal sebelumnya Jenderal Mark Milley, kepala Staf Gabungan Militer AS, memaparkan bahwa intelijen AS menyebut virus corona muncul secara alamiah, bukan buatan di lab. Tapi klaim ini juga tidak bisa dibuktikan keabsahannya.
Petugas medis membawa jenazah yang akan dipindahkan ke kamar mayat di rumah sakit Sakit Wyckoff di Borough of Brooklyn, New York. Foto: AFP/Bryan R. Smith
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam wawancara dengan Fox News setelah konferensi pers Trump mengatakan, yang mereka tahu saat ini virus itu berasal dari pasar hewan di Wuhan yang letaknya tak jauh dari lab virologi. Pompeo mendesak agar China transparan dalam hal ini.
ADVERTISEMENT
"Kami perlu pemerintah China terbuka, membantu menjelaskan dari masa sebenarnya awal penyebaran virus ini. Pemerintah China harus terus terang," kata Pompeo.
AS adalah negara dengan jumlah penderita dan kematian terbanyak COVID-19. Sejauh ini ada lebih dari 644 ribu penderita corona di AS dengan hampir 29 ribu kematian. Sementara di China, asal corona, angka kematian 3.000 orang dengan penderita 82 ribu-an.
"Apakah kalian percaya angka itu di negara seluas China, apakah ada yang benar-benar mempercayainya?" kata Trump dalam konferensi pers, mengatakan China menutupi angka kematian akibat corona sebenarnya.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!