Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Trump Sepakat Akhiri Shutdown Pemerintahan AS
26 Januari 2019 11:34 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (25/1) resmi menyepakati diakhirinya shutdown pemerintahan. Persetujuan Trump tersebut menandai kemenangan Partai Demokrat atas Trump.
ADVERTISEMENT
"Presiden Trump telah menandatangani kesepakatan diakhirinya shutdown," sebut keterangan Gedung Putih.
Shutdown atau penutupan operasional pemerintahan dipicu permintaan Trump kepada Senat untuk membiayai pembangunan tembok di berbatasan AS-Meksiko. Dinding di perbatasan adalah janji kampanye Trump pada 2016 lalu. Permintaan pembangunan ditentang habis oleh Partai Demokrat yang menguasai Senat.
Kesepakatan Trump mengakhiri shutdown datang setelah politikus dia mendapat tekanan besar. Karena shutdown pegawai negeri sipil tak digaji dan perekonomian nasional AS memburuk. Fakta tersebut dipakai Demokrat demi menekan Trump menandatangani kesepakatan.
Tekanan demi tekanan akhirnya membuat Trump mengalah. Mimpinya mendapat dana pembangunan tembok di perbatasan Meksiko sebesar USD 5,7 miliar atau setara Rp 80,1 triliun sirna.
Tapi bukan Trump kalau mengalah begitu saja tanpa mengeluarkan argumen. Ia mengancam akan terjadi shutdown lagi jika ada terobosan baru yang bisa diambil senat terkait proyek pembangunan tembok yang diklaim Trump, sebagai cara terampuh untuk mencegah masuknya gelombang pengungsi dan imigran Amerika Latin ke Negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
"Dalam waktu dekat saya akan menyetujui UU untuk kembali membuka operasional pemerintahan," sebut Trump seperti dikutip dari AFP, Sabtu (26/1).
"Selama 21 hari ke depan, saya harap Partai Demokrat dan Partai Republik bisa mengendalikan ini dalam kepercayaan satu sama lain. Jika tak ada kesepakatan yang adil maka pemerintahan akan kembali ditutup pada 15 Februari mendatang," ancam Trump.
Trump pun menegaskan, sebagai Presiden AS ia punya kewenangan penuh yang sesuai dengan UU dan Konstitusi AS untuk mengambil langkah di tengah masa krisis dan darurat. Saat ini, Trump menganggap serbuan imigran dapat membuat AS masuk dalam kondisi darurat.
"Kami benar-benar tak ada pilihan lain, selain membangun tembok dan penghalang baja yang kuat," tegas Trump.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, senator ternama Partai Demokrat Chuck Schumer tak mau ambil pusing dengan ancaman Trump. Yang terpenting saat ini shutdown di pemerintahan telah berakhir.
"Saya harap, Trump memetik pelajaran," kata Schumer.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 9:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini