Trump Serang Pribadi Kamala Harris: Dia Kulit Hitam atau India?

1 Agustus 2024 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolase foto calon presiden Partai Republik 2024 Donald Trump (kiri) dan Wakil Presiden AS Kamala Harris. Foto: Nick Oxford dan Brendan SMIALOWSKI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kolase foto calon presiden Partai Republik 2024 Donald Trump (kiri) dan Wakil Presiden AS Kamala Harris. Foto: Nick Oxford dan Brendan SMIALOWSKI / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Capres Partai Republik Donald Trump melontarkan pernyataan bernada rasial kepada rivalnya Kamala Harris. Dia mempertanyakan ras dari Kamala.
ADVERTISEMENT
"Dia selalu keturunan India, dan dia selalu mempromosikan keturunan India. Saya tak tahu kalau dia kulit hitam, sampai beberapa tahun lalu, saat dia berubah menjadi kulit hitam, dia mau dikenal sebagai kulit hitam," kata Trump saat pertemuan dengan jurnalis kulit hitam di AS, Rabu (31/7).
"Jadi saya tak tahu, dia India atau kulit hitam? tapi, saya menghormati keduanya," sambung Trump seperti dikutip dari Reuters.
Ayah Kamala merupakan pria kulit hitam asal Jamaika. Sedangkan ibu Kamala berasal dari India.
Saat ini Kamala mencetak sejarah dengan menjadi wanita kulit hitam dan keturunan asia pertama yang menduduki kursi Wapres AS.
Beberapa saat usai komentar bernada rasial dari Trump, Kamala langsung bereaksi keras. Dia menyebut, ucapan itu adalah pengingat betapa rasisnya capres AS tersebut.
ADVERTISEMENT
"Itu adalah pertunjukan yang memecah belah dan tidak hormat. Rakyat AS pantas menerima lebih baik," kata Kamala.
Sejak didukung Joe Biden menjadi capres Demokrat pada awal Agustus lalu, Kamala menjadi sasaran serangan rasial secara daring.
Sejumlah netizen kerap menyasar latar belakang Kamala sebagai perempuan kulit hitam dan keturunan Asia. Dari hasil investigasi otoritas AS, mayoritas penyerang Kamala berasal dari akun-akun kelompok sayap kanan.
Atas maraknya serangan rasial terhadap Kamala, sejumlah politikus Partai Republik meminta pendukungnya menahan diri dari serangan personal terhadap Kamala.
Beberapa waktu lalu, Trump menegaskan akan mengabaikan saran agar tidak menyerang pribadi Kamala.
"Saya tidak akan bersikap baik!" tegas Trump.