Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Trump Serius Caplok Kanada dan Jadikan Negara Bagian Ke-51 AS
10 Februari 2025 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit![Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (21/1/2025). Foto: Jim Watson/AFP](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jj6a2e3e5ppencjwrk2rmt8g.jpg)
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump serius ingin mencaplok Kanada. Trump ingin negara tetangganya itu menjadi negara bagian ke-51 dari AS.
ADVERTISEMENT
“Iya itu dia,” kata Trump saat diwawancarai oleh Fox News mengenai aneksasi Kanada, seperti dikutip dari Associated Press.
"Saya pikir Kanada akan jauh lebih baik jika menjadi negara bagian ke-51 karena kita kehilangan USD 200 miliar per tahun dengan Kanada. Dan saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Mengapa kita membayar USD 200 miliar per tahun, yang pada dasarnya merupakan subsidi untuk Kanada?" sambung dia.
Komentar Trump mengenai subsidi sebenarnya terkait pembelian AS dari komoditas sumber daya alam milik Kanada, seperti minyak bumi.
Adapun PM Kanada Justin Trudeau saat sesi tertutup dengan pebisnis dan pemimpin buruh di negaranya mengakui, keinginan Trump tersebut adalah hal nyata.
Trudeau mengatakan, pernyataan Trump tersebut didasari keinginan AS untuk mengakses sumber daya alam di Kanada.
“Bapak Trump berpikir bahwa cara termudah untuk melakukannya adalah dengan menyerap negara kita dan itu adalah hal yang nyata. Dalam percakapan saya dengannya,” kata Trudeau.
ADVERTISEMENT
“Mereka sangat menyadari sumber daya yang kita miliki, dan mereka sangat ingin dapat memperoleh manfaat darinya,” sambung dia.
Sementara itu, Trump saat berada di pesawat dalam perjalanannya ke New Orleans mengatakan, Kanada tidak layak disebut negara tanpa perdagangan dari AS dan perlindungan dari NATO.
“Anda tahu, mereka tidak membayar banyak untuk militer. Dan alasan mereka tidak membayar banyak adalah karena mereka berasumsi bahwa kita akan melindungi mereka,” ucap Trump.