Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Trump Terbangkan Dua Pesawat Bomber B1 ke Semenanjung Korea
9 Agustus 2017 21:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Eskalasi konflik di Semenanjung Korea tidak bisa dianggap remeh. Tak hanya saling bersahut ancaman, Supreme Leader Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah membawa panas retorika politik mereka ke dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Korea Utara memang menjadi sumber perkara. Negara komunis diktatorial pimpinan Kim Jong Un ini sangat aktif dengan percobaan peluncuran rudal balistik antar benuanya selama beberapa tahun terakhir.
Ini tentu saja menjadi kritik negara-negara dunia yang bersatu padu menuntut Jong Un menghentikan proyek agresifnya. Kebijakan PBB Minggu (6/8) lalu menjadi salah satu contoh nyata.

Negara-negara dunia yang tergabung dalam PBB setuju untuk memberikan sanksi berupa larangan ekspor ke Korut dan juuga larangan melakukan investasi dan kerjasama baru dengan negara yang berbatasan langsung dengan China tersebut.
Korut pun bereaksi. Surat kabar milik Partai Buruh China, Rodong Sinmun, mengutip salah seorang pejabat partai pemerintah tersebut:
“Ketika AS berani mengganggu bangsa kami dengan sanksi, tanah air mereka akan kami ubah menjadi lautan api yang tak terbayangkan,” ucapnya, seperti dilansir Slate.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, Donald Trump sebagai pihak yang diancam pun bukanlah tipe pemimpin negara yang bisa sabar dan tetap tenang. Ia ganti mengancam: they will be met with fire and fury like the world has never seen.

Dan tak cuma itu. Ternyata, sejak Selasa (8/8) lalu, Amerika Serikat telah bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburuk. Hal ini diketahui dari siaran pers yang dibuat pemerintah Jepang: mereka telah melakukan latihan bersama dengan dua pesawat pengebom supersonik Amerika Serikat di Semenanjung Korea.
Menurut Angkatan Pertahanan Udara Jepang (ASDF), latihan bersama ini mengikutsertakan dua pesawat US Air Force B-1B Lancerbombers dan dua pesawat tempur F-2 milik ASDF. Latihan ini juga diikuti angkatan udara milik pemerintah Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
“Angkatan udara kami akan terus mempertahankan kesiapsiagaan pesawat pengebom B-1B untuk menunjukkan komitmen AS dalam mewujudkan stabilitas dan keamanan di wilayah Indo-Asia-Pasifik,” ucap US Pacific Air Force, seperti dilansir The Hill.

Latihan itu sendiri berlangsung selama 10 jam. Pesawat B-1B adalah pesawat pengebom yang diproduksi sejak 1974 dan berkecepatan maksimum mencapai Mach 1,25 (1.340 kilometer per jam).
Selain berkecepatan tinggi sehingga mudah dalam misi pengawalan dengan jet tempur, pesawat ini juga memiliki kemampuan membawa bom nuklir dan bisa mengantarnya hingga jarak 9.400 kilometer.
