Trump Terus Tekan Rusia, Ancam Sanksi Ekonomi jika Tak Berdamai dengan Ukraina

23 Januari 2025 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Trump dan Putin. Foto: REUTERS/Carlos Barria
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Trump dan Putin. Foto: REUTERS/Carlos Barria
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump meningkatkan tekanan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membuat kesepakatan damai dengan Ukraina. Dikutip dari AFP, Rabu (23/1), Trump mengancam tindakan ekonomi yang lebih keras jika Moskow tidak setuju untuk mengakhiri perang.
ADVERTISEMENT
Peringatan ini disampaikan Trump lewat unggahan di Truth Social. Trump tengah mencari solusi yang cepat untuk konflik melelahkan yang dia janjikan akan diakhiri sebelum memulai masa jabatan keduanya.
“Jika kami tidak membuat ‘kesepakatan’ dan segera, saya tidak memiliki pilihan lain selain menetapkan pajak, tarif, dan sanksi terhadap apa pun yang dijual oleh Rusia ke AS, dan berbagai negara peserta lainnya,” kata Trump.
Trump mengatakan tidak ingin menyakiti Rusia dan selalu berhubungan baik dengan Presiden Putin. Ia pernah mengungkapkan kekagumannya terhadap Putin di masa lalu.
“Saya akan melakukan hal yang sangat besar terhadap Rusia, yang ekonominya sedang jatuh, dan Presiden Putin. Selesaikan sekarang dan hentikan perang konyol ini. Ini hanya akan memburuk,” kata Trump.
Petugas pemadam kebakaran Ukraina mencoba memadamkan api di lokasi serangan rudal Rusia di Kyiv pada 20 Desember 2024. Foto: Roman Pilipey / AFP
“Mari segera akhiri perang ini, yang tidak akan pernah dimulai jika saya adalah Presiden. Kita dapat melakukannya dengan cara yang mudah atau cara yang sulit – cara yang mudah selalu lebih baik. Saatnya untuk membuat kesepakatan,” kata Trump lagi.
ADVERTISEMENT
Rusia telah menghadapi sanksi AS semenjak menginvasi Ukraina pada 2022 dan perdagangan melambat. Di era pemerintahan Joe Biden, AS memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap sektor energi Moskow awal bulan ini.
Namun, Trump dan pemerintahannya dilaporkan percaya ada cara untuk memperketat tindakan untuk menekan Putin.
AS mengimpor barang senilai USD 2,9 miliar dari Rusia dari Januari-November 2024 – angka ini turun dari USD 4,3 miliar di periode yang sama pada 2023 berdasarkan data Kementerian Perdagangan AS.
Barang terbanyak yang diimpor AS dari Rusia di antaranya pupuk dan logam mulia.
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (21/1/2025). Foto: Jim Watson/AFP
Tekanan Trump terhadap Putin ini adalah yang paling keras semenjak dia kembali ke Gedung Putih. Dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Selasa (21/1), Trump mengatakan kemungkinan akan memberlakukan sanksi tambahan jika Putin tidak melakukan perundingan.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Trump menolak untuk mengatakan apakah dia akan melanjutkan kebijakan Biden yang mengirim senjata senilai miliaran dolar AS untuk membantu Ukraina.
“Kami sedang mempertimbangkannya. Kami berbicara dengan Zelensky (Presiden Ukraina), kami akan segera berbicara dengan Presiden Putin,” kata Trump.
Trump juga mengatakan ingin segera bertemu dengan Putin.