Trump Tuding Iran Terlibat Dalam Upaya Pembunuhan Terhadap Dirinya

26 September 2024 4:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, tiba di Bandara Internasional Harry Reid untuk menaiki pesawat setelah melakukan perjalanan kampanye, Sabtu (14/9/2024). Foto: Alex Brandon/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, tiba di Bandara Internasional Harry Reid untuk menaiki pesawat setelah melakukan perjalanan kampanye, Sabtu (14/9/2024). Foto: Alex Brandon/AP Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon presiden AS, Donald Trump menuding ada keterlibatan Iran dalam upaya pembunuhan terhadap dirinya. Trump memang sudah 2 kali diincar pelaku bersenjata api di Pennsylvania dan Florida.
ADVERTISEMENT
Trump mengancam akan menghancurkan Iran jika terlibat dalam upaya yang merugikan kandidat atau mantan Presiden AS itu.
Pernyataan provokatif tersebut muncul setelah intelijen Amerika memperingatkan adanya ancaman dari Teheran terhadap nyawa anggota Partai Republik tersebut.
“Seperti yang Anda ketahui, ada dua upaya pembunuhan dalam hidup saya yang kami ketahui, dan mungkin melibatkan atau tidak – tapi mungkin melibatkan – Iran,” kata Trump pada acara kampanye di North Carolina dilansir AFP, Kamis (26/9).
“Jika saya presidennya, saya akan memberi tahu negara yang mengancam, dalam hal ini Iran, bahwa jika Anda melakukan sesuatu yang merugikan orang ini, kami akan menghancurkan kota-kota terbesar Anda dan negara itu sendiri hingga hancur berkeping-keping,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Trump mengeklaim dia dan Amerika Serikat telah “diancam secara langsung oleh Iran”. Dia juga mengancam Teheran bahwa akan ada konsekuensi dalam rencana untuk membunuh atau melukai presiden Amerika atau calonnya.
“Cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui kantor presiden, sehingga (jika) Anda melakukan serangan terhadap mantan presiden atau calon presiden, negara Anda akan hancur berkeping-keping, seperti yang kami katakan.”
Pernyataan tersebut muncul ketika para pemimpin dunia berusaha mencegah perang antara Hizbullah yang didukung Iran dan Israel meningkat menjadi perang regional yang lebih luas.
Iran sendiri telah menolak tuduhan tersebut.