Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Trump Usai 2 Kali Selamat dari Pemakzulan: Terima Kasih Telah Jaga Konstitusi
14 Februari 2021 5:31 WIB
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden AS, Donald Trump , selamat dari pemakzulannya yang kedua kali dalam sidang di Senat pada Sabtu (13/2) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Meski senator yang menyatakan Trump bersalah atas tuduhan menghasut pendukungnya menyerbu Kongres AS lebih banyak, namun suara tersebut belum mampu memakzulkan Trump.
Butuh 2/3 suara atau minimal 67 senator yang menyatakan Trump bersalah. Namun dalam voting, senator yang menganggap Trump bersalah baru 57 orang, termasuk 7 senator Partai Republik.
Dikutip dari CNN, Trump akhirnya kembali bersuara usai lengser dari jabatannya pada 20 Januari. Menanggapi hasil sidang pemakzulan , Trump berterima kasih kepada tim hukum, senator, dan anggota Kongres AS yang telah menjaga konstitusi.
"Terima kasih untuk tim hukum, semua senator Amerika Serikat dan anggota Kongres yang berdiri dengan bangga untuk konstitusi yang kita semua hormati, dan untuk prinsip-prinsip hukum suci di jantung negara kita," ujar Trump dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan lanjutannya seperti dikutip dari AFP, Trump menyambut hasil pemakzulan sebagai gerakan politik yang "baru saja dimulai,".
"Gerakan bersejarah, patriotik, dan indah kami untuk Make America Great Again baru saja dimulai," kata Trump.
Trump menyatakan dalam beberapa bulan ke depan akan membagikan visinya untuk mencapai kebesaran Amerika.
"Kami memiliki begitu banyak pekerjaan di depan, dan segera kami akan muncul dengan visi untuk masa depan Amerika yang cerah, bersinar, dan tanpa batas," ucapnya Trump.
Trump pun tak lupa mengecam sidang pemakzulan yang digagas Partai Demokrat sebagai "fase lain dari perburuan penyihir terbesar dalam sejarah negara,"
"Tidak ada presiden yang pernah mengalami hal seperti itu," tutup Trump.