Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Trump vs Amerika Latin: Paksa Deportasi Imigran, Ancam Tarif Tinggi Jika Menolak
28 Januari 2025 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Baru sepekan menjadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah memicu ketegangan dengan negara-negara Amerika Latin.
ADVERTISEMENT
Ia mengancam tarif besar bagi negara yang menolak menerima kembali warganya yang dideportasi dari Amerika Serikat.
Kolombia menjadi sasaran pertama setelah Presiden Gustavo Petro menolak dua pesawat militer AS yang membawa migran Kolombia.
Petro bersikeras hanya akan menerima deportasi melalui penerbangan sipil dan menuduh AS memperlakukan migran seperti penjahat.
Namun, Trump langsung merespons dengan ancaman tarif 25 persen pada produk Kolombia, yang dapat meningkat menjadi 50 persen.
Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Gilberto Murillo, mengumumkan negaranya telah “mengatasi kebuntuan” dan setuju menerima kembali warganya, Minggu (26/1).
Gedung Putih pun mengonfirmasi, bilang Kolombia siap menerima “semua imigran gelap” tanpa batasan atau penundaan.
Trump menyebut ini sebagai kemenangan besar.
“Peristiwa hari ini memperjelas bahwa Amerika kembali dihormati,” ujar pernyataan Gedung Putih, seperti diberitakan AFP.
ADVERTISEMENT
Trump pun mengatakan ancaman tarifnya kini ditangguhkan.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio turut menekan dengan menangguhkan penerbitan visa di kedutaan AS di Bogota dan mencabut visa pejabat Kolombia serta keluarganya.
Tekanan ini memaksa Kolombia mundur.
Pada Senin (27/1), dua pesawat militer Kolombia dikirim untuk menjemput 110 migran dari San Diego dan Houston.
Petro menegaskan pemulangan dilakukan “tanpa borgol” dan akan menjadi standar untuk deportasi ke Kolombia di masa depan.
Kolombia bukan satu-satunya negara yang berseteru dengan Trump.
Brasil memprotes keras setelah puluhan warganya dideportasi dengan tangan diborgol, menyebutnya sebagai pelanggaran hak asasi.
Presiden Honduras Xiomara Castro pun menyerukan pertemuan darurat CELAC (Komunitas Negara Amerika Latin dan Karibia) untuk membahas kebijakan deportasi AS.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Meksiko menghadapi ancaman serupa. Trump menekan Presiden Claudia Sheinbaum agar menghentikan arus migran dan narkoba ke AS, atau menghadapi tarif tinggi.
Trump menegaskan setiap negara harus menerima kembali warganya yang berada di AS secara ilegal.