Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tsamara Amany Tantang Fahri Hamzah Debat Terbuka soal Hak Angket KPK
11 Juli 2017 18:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Nama Tsamara Amany mencuat setelah berdebat dengan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Twitter. Wanita berusia 21 tahun yang menjadi salah satu Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengaku siap berdebat dengan Fahri.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat welcome. (Tapi) diajakin dari kemerin enggak ditanggepin," kata Tsamara dalam diskusi di Kantor iCW, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (11/7).
Tsamara gusar dengan tweet-tweet Fahri yang menyerang KPK. Apalagi Fahri sempat 'mengejek' Tsamara yang merupakan anggota PSI, yang notabene partai baru di Indonesia itu.
Menurutnya, 'ejekan' Fahri kepada PSI merupakan wujud ketidakmampuan Wakil Ketua DPR itu membalas argumen secara logis mengenai Pansus Hak Angket KPK.
"Bagi saya, Fahri Hamzah menyerang PSI atas konsekuensi tidak bisa membalas argumen itu secara logis. Bahwa dia tidak mampu menyediakan perdebatan secara substansial dan secara argumentatif. Dia lalu menyerang dan meledek kita sebagai partai baru," ujarnya.
"PKS dulu juga partai baru. Kemudian Presiden Perancis juga berdiri dari partai baru. Jadi kalau memang tidak bisa memberikan argumen yang substansif, jangan menyerang dengan hal-hal yang menurut saya sangat receh dan sangat murah karena itu tidak baik bagi masyarakat. Tidak memberikan fungsi yang baik kepada masyarakat," paparnya.
ADVERTISEMENT
Tsamara mengatakan, sebagai pimpinan DPR RI, seharusnya Fahri Hamzah mengajak parpol baru, mengajak anak-anak muda untuk berpolitik dan mengawasi DPR. Bukan justru meremehkannya gitu.
Tsamara juga menyayangkan Fahri yang tidak membalas ajakannya untuk berdiskusi secara terbuka, malah mengajaknya untuk bertemu secara pribadi di DPR. Menurutnya, isu ini bukan hanya isu kalangan politik saja tapi juga isu nasional.
"Ketika Pak Fahri Hamzah mengetuk palu angket, disahkan Hak Angket, itu yang terdampak bukan saya pribadi. Tapi yang terdampak itu seluruh masyarakat Indonesia dan banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak mendukung itu," kritiknya.
Perdebatan mengenai Pansus Hak Angket KPK harus difasilitasi dalam diskusi terbuka, sehingga publik dapat memperdebatkan isu ini dengan logis. Jika Fahri memiliki data yang valid, Tsamara mengimbau Fahri untuk menunjukkannya kepada publik.
ADVERTISEMENT
"Kalau Pak Fahri punya argumen, data, dan sebagainya, tunjukkan kepada publik. Saya akan buktikan mendukung KPK dengan apa argumen saya, apa data saya, biar publik menilai. Saya kan enggak bisa, misalnya publik yang nilai mana yang logis. Kata-kata saya atau apa kata-kata Pak Fahri," tegas dia.