Tsamara Amany: Tidak Pantas Fahri Hamzah Menyebut Goblok

10 September 2017 17:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tsamara Amany (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tsamara Amany (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, menuai sorotan karena menggunakan ungkapan 'goblok' dalam puisi tentang KPK yang dipostingnya di Twitter. Tak diketahui untuk siapa ungkapan goblok itu, tapi puisi Fahri ditulis setelah merespons tweet politikus muda PSI, Tsamara Amany.
ADVERTISEMENT
Tsamara lalu angkat bicara dan mempertanyakan ucapan Fahri tersebut. "Siapa yang dimaksud goblok dalam tweet itu? KPK? Rakyat? Saya?" ucap Tsamara kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (10/9).
"Bagaimana mau beri edukasi politik kalau kata-katanya aja seperti itu?" lanjut Tsamara.
Tsamara mengatakan bahwa masyarakat justru tidak betah melihat kezaliman yang disebutkan Fahri dalam tweetnya. Kezaliman itu menurut Tsamara justru ada pada wajah santun mereka yang mencuri uang rakyat, tapi tanpa rasa malu dengan rompi oranye masih merasa tak bersalah dan bahkan merasa dizalimi.
"Kepalsuan pasti tersingkap, Pak. Itu sama seperti kepalsuan narasi bahwa KPK akan diperkuat. Ia pudar dengan waktu ketika pengurangan kewenangan dan pembekuan menjadi wacana serius," tegas Tsamara.
ADVERTISEMENT
Puisi itu berawal dari tweet Fahri merespons kicauan Tsamara Amany yang memposting komentar KPK bahwa upaya pelemahan muncul saat KPK menangani kasus besar. Fahri merespons dengan menyebut Tsamara 'dinda'.
Berikut puisi Fahri Hamzah:
Aku adalah pagi,
Yang segar, merasuk dalam jiwamu,
Perlahan, merasuk dalam pikiranmu pelan, aku adalah udara pepohonan...
Dan aku adalah angin,
Aku adalah musim, dan aku adalah bara api yang membakar telunjuk jarimu yang lentik...dan...
Dan kalau kalian akui,
Aku adalah bencana yang datang merusak sakit jiwa kalian yang menahun dan bertahan...berulang...
Betah betul kalian melihat kezaliman, tahan betul kalian melihat penjajahan., penipuan dan manipulasi...goblok!
Aku telah buktikan waktuku untuk melawan kezaliman...ketidakadilan dan tirani dalam bentuk wajah apapun...
ADVERTISEMENT
Karena aku dibenci bukan karena aku korupsi, tapi karena aku tidak sudi melihat Pesta puja puji...memuakkan!
Mereka mencuri waktu bangsaku untuk pesta kawan sendiri...melindungi yang mencuri dan menghukum para kurcaci...
Aku adalah suara yang menyelinap dan perlahan mengisi jiwamu yang sudah mati suri...atau yang sudah frustrasi...
Agar kau kembali,
Agar kau mencintai kebenaran melebihi dirimu sendiri...
Agar kau bersiap dengan segala caci maki...
Dinda,
Suatu hari kita takut dengan hinaan dan caci maki ..
Suatu hari kau akan mulai takut dengan puja puji...
Itulah waktumu..
Caci maki membuatmu waspada dan selalu terkendali...tapi puja puji membuatmu lupa diri dan takut mati...
Waspadalah Dinda,
Di zaman ketika yang murni hampir tak ada lagi...
ADVERTISEMENT
#PUITER Cibubur, 10/9/2017.
Ungkapan goblok Fahri dalam puisi di atas memicu protes ratusan netizen.
Respons Netizen Perihal Cuitan Fahri Hamzah (Foto: Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Respons Netizen Perihal Cuitan Fahri Hamzah (Foto: Twitter)