Tsamara Bicara 140 Ribu Suara: Mereka Percaya Saya karena Isu yang Diperjuangkan

19 April 2022 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kutua DPP PSI, Tsamara Amany. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kutua DPP PSI, Tsamara Amany. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politikus muda Tsamara Amany menuai sorotan usai memutuskan mundur sebagai anggota dan Ketua DPP PSI. Tsamara dikenal sebagai kader teras yang mengantongi 140 ribu suara pada Pileg 2019, meski PSI gagal meraih ambang batas syarat masuk Senayan.
ADVERTISEMENT
Tsamara memastikan akan terus berjuang bersama pemilihnya usai mundur dari PSI. Sebab, walaupun tak lagi bersama PSI, ia menekankan, berbagai persoalan harus tetap diperjuangkan.
"Saya merasa mereka, kan, percaya sama saya. Percaya sama PSI. Itu, kan, karena isu-isu yang kita perjuangkan. Kita sekarang enggak berada di perahu yang sama, di perahu yang berbeda, bukan berarti kita enggak perjuangkan isu-isu kebebasan, demokrasi, anti korupsi. Itu, kan, hal penting, yang penting kita perjuangkan di mana pun berada," kata Tsamara kepada kumparan, Selasa (19/4).
Sementara itu, Tsamara menegaskan, mundur dari PSI murni karena ingin menjelajah di luar partai dan fokus memperjuangkan isu-isu perempuan.
Tsamara tak memungkiri bahwa di masa depan ia akan kembali berpolitik dalam parpol. Namun, ia menekankan keputusannya mundur dari PSI saat ini bukan karena pindah partai.
ADVERTISEMENT
"Ya, ada saja yang japri-japri [ajak bergabung]. Ada tapi enggak usah disebutlah partainya," ujar Tsamara.
"[Tapi] kemunduran ini bukan berarti langsung loncat ke partai lain, enggak. [Saya ingin] di luar partai dulu," tegasnya.
Pada 2019, perolehan 140 ribu suara yang diraih Tsamara menuai sorotan sejumlah pihak. Di antaranya menyayangkan meski peraihan suara tinggi, ia gagal lolos ke Senayan dengan PSI.
Bahkan, hal ini pun sempat membuat Tsamara dilirik parpol lain. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat itu 'melamar' Tsamara dan menawarkannya posisi waketum.