Tsamara Tepis Isu Miring Keluar PSI karena Suami: Dia Tak Dukung SIapa-siapa

15 Juli 2022 10:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kutua DPP PSI, Tsamara Amany. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kutua DPP PSI, Tsamara Amany. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Keputusan Tsamara Amany mundur dari PSI menimbulkan berbagai reaksi publik. Bahkan, ada warganet yang mengaitkan keputusannya dengan pendapat sang suami, Ismail Fajrie Alatas.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Tsamara merasa aneh ketika suaminya dikaitkan dengan pilihan politik tertentu. Sebab, suaminya adalah seorang akademisi, bukan politisi.
"Jadi itu udah aneh ketika suami aku dikaitkan pilihan politik, karena dia enggak punya pilihan tertentu karena dia seorang akademisi," ujar Tsamara saat kunjungannya ke kantor kumparan, Kamis (14/7)
Tsamara juga menjelaskan, suaminya bukan pendukung salah satu kandidat. Ia mengatakan suaminya tidak berpihak ke mana pun dan ke siapa pun. Pilihan suaminya hanya mendukung presiden dengan caranya masing-masing.
"Suami aku, tuh, bukan pendukung siapa-siapa. Suami aku, ya, kalau presiden, ya, presiden, semualah, ya, didukung dengan cara masing-masing. Artinya bukan pendukung kandidat mana pun," tuturnya.
Warganet sempat heboh dengan cuitan suami Tsamara yang memuji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Cuitan itulah yang membuat warganet mengaitkan mundurnya Tsamara dari PSI.
ADVERTISEMENT
Tsamara menyayangkan narasi warganet yang mengarah pada anggapan perempuan selalu dikaitkan dengan laki-laki saat memilih sebuah keputusan. Ia menegaskan, segala keputusan yang diambil perempuan berasal dari dirinya sendiri dan bukan karena pengaruh orang lain.
"Kita harus ingat bahwa perempuan punya pilihan politik. Di luar politik persoalan perempuan itu semua keputusan aku. Perempuan punya otaknya sendiri, hatinya sendiri dan otak, mulut, hati perempuan itu bisa ia kendalikan sendiri tanpa ada orang yang mempengaruhi," tegasnya.
Tsamara mengatakan suaminya memang selalu memberi masukan. Namun, pada akhirnya dialah yang memutuskan.
"Dan kalau pun ada yang mempengaruhi kita bisa filter. Suami aku tentu kasih pertimbangan, kita partner hidup satu kasur. Tapi itu aku yang memutuskan. Sama kayak mama aku, papa aku kasih pertimbangan. Pada akhirnya keputusan politik itu aku yang ambil," pungkasnya.
ADVERTISEMENT