Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tsunami di Prefektur Miyazaki Jepang, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
8 Agustus 2024 18:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gempa bumi berkekuatan 7,1 magnitudo mengguncang wilayah Hyuganada di Prefektur Miyazaki, Jepang, pada Kamis (8/8) pukul 16.43 waktu setempat. Gempa ini juga memicu tsunami.
ADVERTISEMENT
KBRI Tokyo dan KJRI Osaka memastikan tak ada WNI yang menjadi korban.
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka telah berkoordinasi dengan simpul-simpul masyarakat di prefektur terdampak gempa dan tsunami.
“Hingga saat ini, belum terdapat laporan adanya WNI yang menjadi korban,” ungkap Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha.
Gempa tersebut berpusat di kedalaman 30 kilometer di bawah laut, yang memicu tsunami setinggi 1 meter di Prefektur Miyazaki, Kochi, Oita, dan Ehime. Hingga saat ini, peringatan tsunami belum dicabut oleh otoritas setempat.
Berdasarkan data imigrasi Jepang, jumlah WNI yang berada di beberapa prefektur terdampak adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
- Prefektur Miyazaki: 1.869 WNI
- Prefektur Kochi: 836 WNI
- Prefektur Oita: 2.099 WNI
- Prefektur Ehime: 1.418 WNI
KBRI Tokyo memastikan akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas Indonesia di Jepang. Mereka juga mengimbau WNI di wilayah tersebut untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah Jepang.
Untuk keadaan darurat, WNI dapat menghubungi nomor-nomor hotline berikut:
- Hotline darurat setempat: 119 dan 7119
- Hotline KBRI Tokyo: +81-80-3506-8612 dan +81-80-4940-7419
- Hotline KJRI Osaka: +81-80-3113-1003
Gempa pertamanya berkekuatan 6,9 magnitudo mengguncang wilayah yang sama. Pemerintah Jepang telah membentuk satuan tugas khusus untuk merespons situasi ini dan memperingatkan masyarakat agar menjauh dari pantai hingga peringatan tsunami dicabut.
ADVERTISEMENT