Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kalau memang seperti itu (banyak kontra) berarti memang belum siap. Ya, kita akan tunda," kata dia ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (23/1).
Dengan ditundanya wacana tersebut, Yusuf menambahkan, akan kembali melanjutkan program pembinaan kepada masyarakat. Diketahui, wacana menyerentakkan isi teks khotbah bertujuan agar penyampaiannya bersifat menenteramkan dan menyejukkan.
"Kita kan mewacanakan. Kalau banyak kontra, ya sudah kita tunda. Kita lanjut program yang sudah ada, ya seperti pembinaan saja," ucap dia.
Sebelumnya, Yusuf mengatakan, pengaturan teks khotbah dimaksudkan agar kehidupan antarumat beragama di Indonesia tetap damai dengan mengedepankan toleransi. Diharapkan kehidupan umat beragama di Indonesia tetap sesuai dengan Pancasila sehingga siapa pun dapat melaksanakan ibadah dengan tenang.
Terkait teknis, Yusuf menambahkan, nantinya pemerintah akan menyiapkan teks khotbah tiap salat Jumat . Menurut dia, ada aturan yang tidak boleh dilanggar. Dia menegaskan, siap untuk mengawal apabila Wali Kota Bandung telah menyetujuinya.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Yusuf mengatakan, wacana itu akan didiskusikan terlebih dahulu dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dia memperkirakan bakal ada penentangan kalau wacana tersebut nantinya terlaksana.