Tucano Jatuh, Wapres Ma'ruf Minta Persiapan Sebelum Terbang Lebih Diperhatikan

17 November 2023 17:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Republik Indonesia KH. Ma'ruf Amin menghadiri Rapat Paripurna MUI yang digelar di Ballroom Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Republik Indonesia KH. Ma'ruf Amin menghadiri Rapat Paripurna MUI yang digelar di Ballroom Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma'ruf Amin angkat bicara mengenai peristiwa jatuhnya pesawat Super Tucano milik TNI Angkatan Udara (AU) di Pasuruan, Kamis (16/11) kemarin. Ia mengatakan, semua peralatan milik TNI AU harus dilakukan pemeriksaan kembali.
ADVERTISEMENT
"Semua peralatan harus kembali dilakukan pemeriksaan, dilakukan penilaian-penilaian ulang, apakah masih layak untuk dipakai," kata Ma'ruf kepada wartawan di Ballroom Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/11).
Pesawat TNI AU jatuh di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/11/2023). Foto: Dok. Istimewa
Ma'ruf mengatakan, pemeriksaan peralatan ini bertujuan untuk menghindari kecelakaan yang memakan korban. Meskipun penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki, ia meminta penilaian ulang ke pesawat yang ada sebagai antisipasi.
"Termasuk pesawat, nah itu supaya tidak terjadi korban," ucapnya.
Selain pemeriksaan peralatan, kondisi cuaca, kata Ma'ruf harus lebih diperhatikan. Dia berharap TNI AU dapat berkoordinasi dengan baik dengan BMKG saat menjalani pelatihan.
"Pemantauan cuaca itu juga penting. Jadi kerja sama dengan pihak BMKG dengan yang lain-lain itu saya kira, itu harapan saya," kata Ma'ruf.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: BPMI Setwapres
Kecelakaan pesawat ini membuat 4 awak pesawat TNI AU gugur. Mereka juga diberi kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi. Mereka ialah:
ADVERTISEMENT
- Kolonel PnB Subhan menjadi Marsma TNI (Anumerta) Subhan
- Kolonel Adm Widiono menjadi Marsma TNI (Anumerta) Widiono
- Letkol PnB Sandhra Gunawan menjadi Kolonel (Anumerta) Sandhra Gunawan
- Mayor PnB Yuda A. Seta menjadi Letkol (Anumerta) Yuda A. Seta