Tugas Sekolah Terlalu Banyak, Ayah di Taiwan Merobek Buku PR Anaknya

16 Oktober 2018 1:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak takut hadapi ujian (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak takut hadapi ujian (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Seorang ayah di Taiwan naik pitam setelah melihat putranya berjuang menyalin 22 halaman dari buku teksnya. Dia menyebut, butuh waktu hingga fajar terbit agar tugas tersebut bisa diselesaikan. Oleh sebab itu, sang anak sampai-sampai harus tidur tergeletak di atas tumpukan tugas-tugas.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tak bisa dibiarkan oleh sang ayah. Dalam unggahan Facebooknya Kamis (11/10), pria yang bernama Lin itu menulis,
"Guru, saya telah merobek buku teks dan pekerjaan rumah anak saya. Saya sudah mengirimnya ke tempat tidur. Maaf."
Dilansir Asiaone, itu bukan pertama kalinya Lin atau istrinya menemukan putra mereka tergeletak di atas pekerjaan rumahnya pada pagi hari.
Sementara, pada unggahan Facebook sebelumnya, Lin menyebut anaknya menunjukkan tanda-tanda takut sekolah. Musababnya, sang anak takut dengan jumlah PR yang menumpuk.
Anak Lin pun harus merelakan kegiatan favoritnya tergantikan dengan aktivitas mengerjakan PR.
"Tidak ada pembelajaran bermakna dalam menyalin dari buku teks. Anak saya terlalu muda untuk menolak tugas semacam itu, jadi adalah tugas saya sebagai ayah untuk membantunya," Lin kembali berujar.
ADVERTISEMENT
Lin hanya ingin anaknya tumbuh bahagia dan tidak terbebani oleh tugas sekolah yang berat.
Di samping itu, Lin sebenarnya telah mendekati guru putranya untuk mendiskusikan beban kerja sekolah, tapi mereka tidak dapat mencapai kesepakatan. Hingga pada akhirnya, Lin memindahkan anaknya ke sekolah lain.
Unggahan Lin pun viral di media sosial. Beberapa warganet terlibat perdebatan. Ada beberapa warganet yang mendukung tindakan Lin. Sementara, warganet lain mengatakan apa yang telah dilakukan Lin dengan merobek buku anaknya adalah terlalu ekstrem.