Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Tukang Becak: Yang Namanya Genjot Sepeda Enggak Ada Trik
27 Januari 2018 18:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menerbitkan aturan kalau becak diperbolehkan kembali beroperasi di Ibu Kota. Hal tersebut memunculkan banyak respons dari banyak kalangan, tak terkecuali para pengayuh transportasi roda 3 ini.
ADVERTISEMENT
Rencana tersebut bahkan disambut aksi dari tukang becak luar daerah yang berusaha masuk Jakarta. Pada Selasa (23/1) Satpol PP DKI Jakarta sampai harus mengusir puluhan becak yang datang dari Indramayu, Jawa Barat.
Kumparan (kumparan.com) pada Sabtu (27/1) mencoba mencari becak yang masih tersedia di Ibu Kota. Tujuannya adalah untuk melihat cara becak beroperasi saat mengangkut penumpang.
Salah satu lokasi yang masih memperbolehkan becak beroperasi ada di kawasan Pasar Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara. Di sana, kumparan bertemu Watim (45), ketua pangkalan tukang becak yang mangkal di Pasar Teluk Gong.
Saat bertemu Watim, pria yang sudah mengayuh becak sejak zaman Sutiyoso ini langsung berseloroh.
"Saya kemarin dengar ada yang bilang becak bebas beroperasi, makanya banyak becak dari Indramayu datang ke sini. Itu yang bilang becak bebas itu mulutnya tukang becak, becak (operasinya) enggak bebas", tukas Watim.
ADVERTISEMENT
Menurutnya operasi becak yang diatur oleh Gubernur tersebut mengikat, supaya mereka tetap berada dalam lingkungan yang telah ditentukan.

"Jadi kita ini angkling, angkutan lingkungan, rutenya enggak sampai tiga kilometer dari ujung ke ujung. Enggak boleh kita ke jalan raya, kalau ada yang mangkal di sana, itu tugas saya untuk lapor ke Kamtib," ucap Watim.
Watim juga menanggapi rencana Sandiaga Uno yang ingin memberikan pelatihan menggenjot untuk tukang becak agar mereka tak cepat lelah.
"Yang namanya genjot sepeda enggak ada trik, yang ada triknya kalau masuk gang sempit atau mundur kita tinggal angkat pantatnya. Pintar di situ aja, kalau mau enggak capek ya pakai motor, tapi kan susah KIR-nya," tukas Watim.
ADVERTISEMENT
Watim tak kaget dengan rencana dari Gubernur yang ingin menghidupkan kembali becak, karena Watim dan rekan-rekan seprofesinya sudah diberi kontrak politik oleh Gubernur dan Wagub saat masa kampanye dulu.
"Ini kan kontrak politik, saya dulu timses, makanya bukan sesuatu yang baru bagi saya, janji pak Anies dipenuhi karena beliau mengayomi," terang Watim.

Becak di wilayah Teluk Gong sendiri sudah didata, dan jumlahnya telah dihitung untuk menghindari masuknya becak dari luar Jakarta.
"Sudah 180 becak didata, tapi yang kemarin datang sampai 300-an. Yang jelas yang tidak mungkin digaruk adalah mereka yang punya kartu tanda angkutan orang di kawasan kusus, yang memberi langsung dari Pemprov," tandas Watim.