Tumpukan Sampah Muncul di Trotoar Pasar Beringharjo dan Alun-Alun Selatan Yogya

31 Juli 2023 17:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpukan sampah tampak di trotoar Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Senin (31/7/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan sampah tampak di trotoar Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Senin (31/7/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Penutupan sementara TPA Piyungan menyebabkan tumpukan sampah di sejumlah titik di Kota Yogyakarta. Pantauan kumparan terdapat 2 titik tumpukan sampah di trotoar Pasar Beringharjo.
ADVERTISEMENT
"Semenjak (TPA) tutup. Orang lewat buang sampah semakin hari semakin banyak," kata Heri petugas parkir di Pasar Beringharjo, Senin (31/7).
Petugas parkir pun kemudian memasang tulisan imbauan untuk tak buang sampah di trotoar seperti 'buang sampah di sini siap dimassa'. Namun, tetap saja ada warga yang buang sampah.
"Yang ketahuan ditegur suruh ambil sampahnya lagi," katanya.
Tumpukan sampah tampak di trotoar Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta, Senin (31/7/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Hal serupa juga terjadi di Alun-alun Selatan, sampah menumpuk di sejumlah titik setelah TPA Piyungan tutup sementara.
"Hilang ada, hilang ada (sampahnya)," katanya.
Dia mengatakan banyak warga dari luar buang sampah di lokasi tersebut. Biasanya mereka membuang sampah pada pagi buta.
"Ini bukan lokasi pembuangan jadi mengganggu," katanya.
Tumpukan sampah tampak di Alun-alun Selatan, Kota Yogyakarta, Senin (31/7/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

TPA Piyungan Tutup Sementara

Sebelumnya, TPA Piyungan dibuka terbatas untuk sampah dari Kota Yogyakarta. Kapasitasnya pun dibatasi maksimal 100 ton per hari. Sementara produksi sampah di Kota Yogyakarta diketahui mencapai 210 ton tiap harinya.
ADVERTISEMENT
"Rapat sore hari ini apabila volume sampah di Kota Yogyakarta 100 ton per hari bisa kita geser ke (zona) transisi 1 (Piyungan) yang memang sudah ada celahnya sekitar 10 persen," kata Sekda DIY Beny Suharsono di kantornya, Kamis (27/7).
Langkah ini dilakukan untuk kedaruratan sampah di Kota Yogya. Pasalnya Kota Yogya adalah wilayah dengan lahan yang sangat terbatas. Namun, volume sampah yang lain sekitar 110 ton tetap diserahkan ke Kota Yogyakarta untuk mengelola.
Sampah menggunung di TPA Piyungan di Bantul, DIY, Kamis (27/7). Lokasi tersebut ditutup sementara untuk perluasan di zona transisi 2. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Untuk volume yang lain nanti kita serahkan ke Kota (Pemkot) silakan kota mengelola residu dari yang tidak tergesernya 100 ton per hari ke TPA Piyungan," katanya.
Beny mengakui persoalan sampah di Kota Yogyakarta cukup pelik. Pemda DIY pun berusaha membantu termasuk komunikasi dengan daerah lain.
ADVERTISEMENT
"Sudah kami bantu. Kita bantukan komunikasikan langsung dengan Sekda Kulon Progo, diberi peluang sehari 15 ton bisa digeser ke Kulon Progo," katanya.
Upaya perluasan di TPA Piyungan saat ini dilakukan dengan membuat zona transisi 2. Meski diakui Beny usianya juga pendek.
"Menurut teori (usia zona transisi 2) sampai Maret 2024," katanya.