news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Tunggu Momen Tepat, Iran Bakal Serang Israel

25 Maret 2025 9:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menggelar acara buka puasa bersama sekaligus press briefing di kediamannya di Jakarta Pusat pada Senin (24/3/2025). Foto: Tiara Hasna/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menggelar acara buka puasa bersama sekaligus press briefing di kediamannya di Jakarta Pusat pada Senin (24/3/2025). Foto: Tiara Hasna/kumparan
ADVERTISEMENT
Merespons eskalasi konflik di Timur Tengah, Iran telah merencanakan serangan terhadap Israel. Meski begitu, eksekusinya akan menunggu momen yang tepat.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, dalam acara buka puasa bersama sekaligus konferensi pers di kediamannya di Jakarta Pusat, Senin (24/3).
Iran dikenal sebagai salah satu negara pendukung kuat kemerdekaan Palestina.
Namun, dalam melancarkan serangan, Boroujerdi menekankan perlunya langkah yang tepat guna mencegah agresi Israel lebih lanjut dan menghindari ketegangan kawasan yang meluas.
Bangunan yang hancur setelah serangan rudal Iran ke wilayah Israel di Hod HaSharon, Israel, Rabu (2/10/2024). Foto: JACK GUEZ / AFP
“Kami sudah membalas saat konsulat Iran di Suriah diserang, itu adalah Janji Jujur Pertama. Ketika Israel menyerang Ismail Haniyeh, kami merespons dengan Janji Jujur Kedua. Sekarang, kami sedang mempertimbangkan langkah berikutnya,” kata Boroujerdi.
Menurutnya, Iran tidak ingin memperluas perang, namun jika diperlukan, pembalasan akan dilakukan untuk memberi efek jera.
“Kapan terlaksana? Saat Iran menilai dampaknya akan maksimal dalam mencegah serangan lanjutan Israel,” tegasnya.
ADVERTISEMENT

Solidaritas Iran untuk Palestina

Boroujerdi juga menyoroti pentingnya Hari Internasional Al-Quds, yang diperingati setiap Jumat terakhir Ramadan sebagai bentuk solidaritas global terhadap Palestina.
“Kita menyaksikan bagaimana Zionis melakukan pendudukan, pembunuhan massal, dan pengusiran warga Palestina. Ini bukan sekadar konflik, ini genosida,” katanya.
Sejumlah orang mengibarkan bendera pada aksi bela Palestina di Teheran, Iran, Rabu (19/5). Foto: WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Ia menuding media internasional membingkai perang Israel sebagai konflik melawan kelompok tertentu seperti Hamas atau Hizbullah untuk menghindari solidaritas luas dari dunia Islam.
“Faktanya, yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak. Apakah mereka bagian dari Hamas?” tanya Boroujerdi.

Kritik terhadap Solusi Dua Negara

Boroujerdi pun menilai solusi dua negara tidak pernah benar-benar diterima oleh Israel.
“Sejak 40 tahun lalu, mereka menolak solusi dua negara. Mereka hanya menggunakan negosiasi sebagai kedok untuk melanjutkan pembunuhan dan pendudukan,” katanya.
Iran, jelasnya, akan selalu mendukung keputusan rakyat Palestina, termasuk opsi referendum yang melibatkan seluruh warga di wilayah pendudukan.
ADVERTISEMENT

Peran Media dalam Perang Narasi

Seorang wanita memeluk instalasi yang menampilkan simbolis mayat anak-anak Gaza di alun-alun Palestina di Kota Teheran, Iran, pada Senin (13/11/2023). Foto: Atta Kenare/AFP
Boroujerdi menutup sambutannya dengan pesan agar media tidak membiarkan agresi Israel dibenarkan melalui narasi yang salah.
“Jangan sampai genosida disebut sebagai ‘hak membela diri.’ Ini tugas kita sebagai jurnalis dan penulis untuk meluruskan fakta,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Boroujerdi juga kembali menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia atas dukungan terhadap Palestina.
“Hari ini, dunia menganggap pembunuhan terhadap Muslim di Gaza sebagai hal biasa. Tapi jika satu warga negara Barat terbunuh, pemberitaannya luar biasa. Ini yang harus kita ubah,” tutupnya.