Tunisia Ikut Investigasi Penyerangan Gereja di Prancis

30 Oktober 2020 5:08 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serangan di Gereja Notre Dame, Prancis. Foto: Eric Gailard/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Serangan di Gereja Notre Dame, Prancis. Foto: Eric Gailard/Reuters
ADVERTISEMENT
Pemerintah Tunisia ikut melakukan investigasi terkait peristiwa penyerangan di sebuah gereja di Kota Nice, Prancis, Kamis (29/10). Dalam peristiwa itu, tiga orang tewas di mana satu di antaranya dipenggal pelaku.
ADVERTISEMENT
Tunisia ikut melakukan penyelidikan karena pelaku penyerangan itu merupakan warga mereka bernama Brahim Aouissaoui. Pria berusia 21 tahun itu diketahui sudah berada di Eropa sejak 20 September lalu.
Juru bicara pengadilan khusus militan di Tunisia, Mohsen Dali, mengatakan Aouissaoui tidak terdaftar sebagai seorang militan. Pihak kepolisian juga tidak mempunyai catatan kriminal terhadap pelaku.
"Tunisia telah memulai penyelidikan atas kasus tersebut. Diketahui Aouissaoui pergi pada 14 September dengan perahu," kata Dali dikutip dari Reuters, Jumat (30/10).
Sementara Kepala jaksa anti-teroris Prancis, Jean Francois Ricard, mengatakan dari hasil olah TKP, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti. Mulai dari Al-Quran hingga pisau.
"Kami menemukan Al-Quran dan dua ponsel, pisau sepanjang 30 cm dan 17cm. Kami juga menemukan tas yang ditinggalkan oleh penyerang. Di samping tas ini ada dua pisau yang tidak digunakan dalam penyerangan," kata Ricard.
ADVERTISEMENT
Aksi penusukan yang dilakukan Aouissaoui terhenti setelah ia ditembak polisi. Kemudian pelaku dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
"Tersangka berada di rumah sakit dalam kondisi kritis," ucap Ricard.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: