Tuntut Kenaikan Gaji, Aksi Mogok Layanan Transportasi Lumpuhkan London dan Paris

10 November 2022 18:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lalu lintas kemacetan di jalanan Paris saat aksi mogok pekerja kereta SNCF dan transpotrasi Prancis. Foto: REUTERS / Charles Platiau
zoom-in-whitePerbesar
Lalu lintas kemacetan di jalanan Paris saat aksi mogok pekerja kereta SNCF dan transpotrasi Prancis. Foto: REUTERS / Charles Platiau
ADVERTISEMENT
Penduduk berebut mencari alternatif transportasi atau memutuskan tinggal di rumah ketika para pekerja angkutan umum menggelar mogok kerja massal untuk menuntut kenaikan upah di Kota London, Inggris, dan Kota Paris, Prancis, pada Kamis (10/11).
ADVERTISEMENT
Ini merupakan aksi industri terbaru dalam upaya mereka mencari bantuan akibat lonjakan biaya hidup di Eropa.
Pemerintah telah menghabiskan miliaran dolar untuk menumpulkan dampak terburuk, setidaknya bagi kelompok paling rentan.
Tetapi, tindakan itu belum cukup. Pemogokan lantas dilakukan serikat buruh Unite, serta Rail, Maritime and, Transport (RMT) di London.
Mereka melanjutkan pemogokan-pemogokan sebelumnya sepanjang tahun ini dalam perselisihan sengit dengan pemerintah mengenai pemutusan hubungan kerja, pensiun, dan kondisi kerja.
Otoritas melaporkan, operasi kereta bawah tanah terganggu aksi mereka. Sejumlah layanan terbatas, sedangkan yang lainnya terhenti.
Pihak berwenang menyarankan agar penduduk menghindari transportasi publik tersebut. Banyak bus pun penuh sesak, sehingga tidak dapat menampung kerumunan yang memenuhi halte. Jalanan diperkirakan akan lebih padat dari biasanya pula.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat terpengaruh oleh serangan itu," kata ujar warga 36 tahun di London, Nicco Hogg, dikutip dari AFP, Kamis (10/11).
"Saya naik mobil, kereta, dan sekarang saya harus bersepeda," tambah dia.
Sebuah mobil terbakar saat aksi demo menentang rencana reformasi pensiun pemerintah Prancis di Paris, Kamis (5/12). Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes
Prancis turut mengadakan aksi mogok untuk menekan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Pasalnya, dia mendorong rancangan undang-undang perombakan pensiun kontroversial yang akan mengharuskan jutaan orang bekerja lebih lama sebelum pensiun.
Pemogokan ini mencakup pawai di ibu kota yang menutup lalu lintas utama. Operator transportasi umum Paris, RATP, mengumumkan penutupan atau pembatasan operasi nyaris semua jalur Metro.
Frekuensi layanan bus pun diperkirakan turun hingga sepertiganya, sedangkan operasi trem diprediksi mendekati tingkat normal.
Gangguan turut melanda dua jalur kereta api utama di pinggiran kota, RER A dan B. Keduanya menghubungkan pusat kota dengan Disneyland Paris, serta Bandara Charles de Gaulle dan Bandara Orly.
ADVERTISEMENT
RATP lantas mendesak warga bekerja dari rumah atau menunda perjalanan. Banyak penduduk mengindahkan seruan tersebut. Sementara itu, jalur sepeda justru menyaksikan lonjakan pengendara.
"Ini untuk menunjukkan bahwa bila kami ingin mengambil tindakan, kami tahu bagaimana mengambil tindakan," tegas kepala serikat FO Prancis, Frederic Souillot.
Suasana di stasiun kereta Gare de Lyon saat aksi mogok pekerja kereta SNCF dan transpotrasi Prancis. Foto: REUTERS / Charles Platiau
Serikat buruh di negara tersebut telah melangsungkan pemogokan di berbagai sektor dalam beberapa pekan terakhir.
Akibat melonjaknya harga energi yang telah memicu inflasi, para pekerja meminta kenaikan gaji atau peningkatan perekrutan.
Mereka tidak hanya merasakan sejumput harga yang melonjak, tetapi juga kewalahan karena minimnya personel. Kondisi tersebut telah mengakibatkan peningkatan cuti sakit.
Pemerintah akhirnya berniat menunjuk mantan Perdana Menteri Prancis, Jean Castex, sebagai Ketua RATP. Panel dalam parlemen akan memberikan keputusan mereka setelah menanyainya pada pekan ini.
ADVERTISEMENT
"Masalah yang paling mendesak adalah kesinambungan dan kualitas layanan," ujar Castex kepada anggota Parlemen Prancis.
"Inti dari pekerjaan kami adalah memenuhi harapan pengguna kami," tambah dia.