Turis Asing di Kuta Nekat Berkerumun di Restoran saat Pandemi Corona

11 Juni 2020 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembubaran turis yang berkumpul di sebuah restoran di kawasan Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Foto: Pol PP Badung
zoom-in-whitePerbesar
Pembubaran turis yang berkumpul di sebuah restoran di kawasan Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Foto: Pol PP Badung
ADVERTISEMENT
Sebuah rekaman video dan foto sejumlah turis asing berkerumun di sebuah restoran saat pandemi virus corona viral di media sosial. Warganet menyoroti aksi para bule ini karena berkerumun tanpa masker dan tak menerapkan jaga jarak.
ADVERTISEMENT
Sejumlah bule ini tampak menikmati bir sambil duduk, dan ada juga yang berdiri saking penuh sesak. Bahkan, antrean bule hingga ke jalan raya membuat warganet geram.
Camat Kuta Utara Eka Permana mengatakan para bule tersebut berkerumun di sebuah restoran di kawasan Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali. Kerumunan terjadi pada Rabu (10/6), sejak pukul 16.00 hingga 20.00 WITA.
Permana menjelaskan sejak awal memang yang dilarang beroperasi saat pandemi COVID-19 adalah objek wisata dan hiburan malam yang melibatkan banyak orang. Sementara, restoran tetap diberi izin beroperasi hingga pukul 21.00 WITA.
"Restoran kan memang enggak ditutup, bagaimana orang mau makan. Kalau objek wisata dan hiburan malam, sama restoran yang ada live musik, ditutup," kata Permana saat dihubungi, Kamis (11/6).
Pembubaran turis yang berkumpul di sebuah restoran di kawasan Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Foto: Pol PP Badung
Sejak COVID-19 merebak di Bali Maret lalu, Permana mengatakan sebagian besar restoran di kawasan Badung memang memilih tutup sementara. Selanjutnya, Rabu (10/6), sebuah restoran di Canggu pun memutuskan kembali membuka restoran.
ADVERTISEMENT
Pihak pejabat daerah telah memberi arahan bagi restoran yang beroperasi wajib menerapkan protokol kesehatan seperti rutin membersihkan restoran, pengunjung mencuci tangan di wastafel sebelum menginjakkan kaki ke ruang restoran, memakai masker, menjaga jarak, dan makan di restoran tanpa berkerumun.
Namun, kata dia, saat pertama dibuka restoran tersebut diserbu turis asing.
"Mereka (pihak manajemen restoran) mencoba buka dan banyak bule yang sangat tertarik untuk datang ke sana. Mungkin lebih dari 50 yang antre di depan," kata Permana,
"Bule-bulenya sudah sangat rindu karena mereka merasa jenuh, jadi mungkin dengan diawal bukanya jadi berbondong-bondong mereka datang," imbuhnya.
Sekitar pukul 20.00 WITA, pihak kepolisan Kuta Utara bersama aparat desa adat pun membubarkan kerumunan di restoran tersebut. Pembubaran dilakukan karena melanggar protokol kesehatan, yakni berkerumun dan tak menggunakan masker.
ADVERTISEMENT
"Cuma karena membeludak dibubarkan karena tidak sesuai dengan protokol kesehatan. Jam 20.00 malam dibubarkan dari pihak kepolisian, Satpol PP dan satgas gotong royong. Terpaksa membubarkan dan ditutup," kata Permana.
Permana mengatakan saat ini pihak manajemen restoran sedang dimintai keterangan oleh pihak kepolisan dan aparat desa adat. Selama proses pemeriksaan, restoran tersebut tak diizinkan beroperasi.
"Manajemen akan menutup (restoran) karena permasalahan tadi. Jadi, hari ini tidak ada buka sampai ada instruksi dari pemeriksan itu, dikasih arahan biar dia siap menerapkan standar protokol itu," kata Permana.
Di Bali sendiri sudah ada 13 warga negara asing terjangkit penyakit COVID-19. Permana mengaku terus meningkatkan patroli di kawasan objek wisata agar para turis tertib saat keluar rumah dan tak berkerumun. Apalagi, wacana penerapan new normal pemerintah pusat membuat sebagian warga sudah mulai beraktivitas.
ADVERTISEMENT
"Kita sidak setiap hari Sabtu antara jam 16.00 sore sampai jam 18.00. Tidak hanya hari Sabtu tapi jika dianggap perlu juga. Kita edukasi warga lokal dan turis yang ada di Kuta Utara," kata Permana.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.