Turis Asing Keluhkan Sulit Dapat Info Penerbangan di Bali saat Erupsi Lewotobi

14 November 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana penumpang di Terminal Keberangkatan Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (12/11/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penumpang di Terminal Keberangkatan Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (12/11/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah turis asing di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengeluh kesulitan mendapat informasi penerbangan ke luar negeri di tengah erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara (NTT).
ADVERTISEMENT
Salah satu penumpang asal Australia bernama Michaela Gates (25) mengaku pihak maskapai tidak memberikan informasi lebih lanjut setelah pembatalan penerbangan ke Sydney. Michaela semestinya terbang pada Rabu (13/11) pukul 21.00 WITA malam kemarin.
"Seharusnya kemarin malam saya terbang ke Sydney tapi sampai siang ini kami tidak mendapatkan kepastian karena pihak maskapai tidak bisa dihubungi. Saya hubungi lewat email tapi tidak ada respons sama sekali," katanya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Michaela mendapatkan informasi pembatalan penerbangan akibat gangguan abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi, Rabu (13/11) siang. Dia terpaksa memperpanjang masa tinggal hotel dalam semalam.
Michaela saat ini masih mengantre di layanan informasi mencari tahu nasib penerbangan ke negaranya. Ia mengatakan, pihak maskapai semestinya memberi informasi lebih lanjut tentang asuransi atau kompensasi, jadwal ulang penerbangan atau pemesanan ulang terhadap pembatalan penerbangan.
ADVERTISEMENT
"Pihak maskapai sebaiknya jujur kepada penumpang. Ini tidak bisa menghubungi pihak maskapai," sambungnya.
Michaela bahkan belum memiliki rencana apabila penerbangan kembali dibatalkan pada Kamis (14/11) hari ini. Dia berharap ada teman atau kenalan di Bali yang bisa membantunya sampai penerbangan ke Sydney dibuka.
"Kami tidak tahu kami sedang berusaha mencari apa yang terjadi ke layanan informasi dan kami akan mencari tempat tinggal atau penampungan karena kami tidak bisa menunggu di bandara sampai ada pemberitahuan jelas," katanya.
Suasana penumpang di Terminal Keberangkatan Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (12/11/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Hal senada juga disampaikan oleh turis lain bernama Molly Princes (25). Molly juga tidak menerima informasi lebih lanjut tentang nasib tiketnya hangus atau penerbangan dijadwalkan ulang setelah penerbangan ke Sydney batal, Rabu (13/11).
Dia berharap pemerintah mendorong pihak maskapai aktif memberikan informasi sehingga penumpang tidak tersesat di Bali.
ADVERTISEMENT
"Saya kira pemerintah kalian tidak akan mau (memberikan keringanan biaya perjalanan dampak erupsi). Ini bukan salah siapa-siapa tapi bencana bagi kami cukup berita tahu informasi yang jelas agar kami bisa mengambil langkah apa,"
"Maspakai harus memberi tahu apakah ada akomodasi lain yang bisa ditempuh ke Sydney, apakah ada pengembalian uang atau reschedule," katanya.
Lava pijar dan kolom asap keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki tampak dari Desa Pululera di Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (12/11/2024) dini hari. Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Sementara itu, salah satu penumpang asal Amerika Serikat bernama White House (38) bahkan mengaku tidak mendapatkan pemberitahuan penerbangan. White terjadwal berangkat Rabu (13/11) ke Doha, Qatar.
"Saya tidak mendapatkan pemberitahuan sehingga saya agak kaget penerbangan saya ditunda. Ini saya cari tahu kabar ke depannya bagaimana," katanya.
White berencana memperpanjang masa liburan di Bali sembari mencari tahu jadwal penerbangan lain ke Doha. "Mungkin saya memperpanjang waktu liburan dan seharusnya saya pulang karena seharusnya kerja tapi bagaimana ini bencana alam," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat ada 83 penerbangan internasional mengalami pembatalan pada Rabu (13/11) akibat erupsi Gunung Lewotobi. Pihak bandara mencatat penerbangan paling banyak dibatalkan ke Australia.
Pada Kamis (14/11) terpantau penerbangan ke Australia, Doha, Hongkong, Singapura, Manila dan Vietnam masih dibatalkan.