Turis Kamboja Nyanyi Lagu Nasional di Candi Prasat Ta Muen Thom, Thailand Protes

18 Februari 2025 15:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi candi Prasat Ta Muen Thom. Foto: karinkamon/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi candi Prasat Ta Muen Thom. Foto: karinkamon/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Thailand melayangkan protes formal kepada Kamboja, setelah kelompok wanita asal Kamboja merekam video mereka menyanyikan lagu nasional Kamboja di candi Khmer yang terletak di wilayah perbatasan yang sensitif.
ADVERTISEMENT
Video yang direkam di Prasat Ta Muen Thom di timur Thailand itu menunjukkan kelompok wanita Kamboja yang memakai baju tradisional bernyanyi "semua warga Khmer bahagia untuk mempertaruhkan hidup mereka ketika negara berperang dan menumpahkan darah".
Tentara Thailand yang menjaga candi itu kemudian mengarahkan mereka untuk menjauh dari candi abad ke-11 yang terletak tepat di dekat perbatasan Kamboja itu.
Wakil Perdana Menteri Thailand Phutham Wechayachai mengatakan tidak nyaman dengan kejadian itu dan telah mengirim surat protes.
"Kami khawatir sejarah akan terulang lagi," katanya kepada wartawan, dikutip dari AFP, Selasa (18/2).
Sejarah yang dimaksud adalah bentrokan militer yang terjadi 15 tahun lalu antara Thailand dan Kamboja di candi Preah Vihear, yang terletak sekitar 150 kilometer di timur perbatasan yang sama.
ADVERTISEMENT
Pertikaian atas sebidang tanah dekat Preah Vihear menyebabkan konflik yang berujung pada kekerasan selama beberapa tahun, dan setidaknya 28 orang tewas sebelum Mahkamah Internasional memutuskan batas wilayah yang disengketakan adalah milik Kamboja.
Pasukan Thailand yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut mengeluarkan surat memprotes tindakan wisatawan Kamboja itu.
"Ini dapat berdampak pada hubungan internasional kedua negara," kata satuan tugas Suranaree.
Prasat Ta Muen Thom dibangun oleh Jayavarman VII, raja Kerajaan Khmer yang memerintah wilayah itu dari abad ke-11 hingga abad ke-13.
Pemerintah Kamboja belum berkomentar mengenai peristiwa ini.