Turis Spanyol Dijambret di Bali: Terluka Jatuh dari Motor, Kalung Imitasi Raib

Dua turis Spanyol terluka parah kena jambret emas imitasi di Bali. Foto: Polresta Denpasar

Nasib nahas menimpa dua turis asing asal Spanyol bernama Berta Casas Segura (23) dan Ana Maria Jove Sanches (23) saat berlibur di Bali. Mereka terluka parah akibat terjatuh dari motor akibat di jambret.

Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan, polisi masih memburu penjambret yang hingga saat ini diketahui identitasnya.

"Pelaku adalah seorang laki-laki menggunakan baju dan jaket hitam, celana jeans abu-abu, menaiki kendaraan Yamaha Jupiter MX 135 hitam tanpa kopling nopol DK 4550 LX," katanya, Selasa (26/3).

Akibat aksi jambret ini pula, kalung emas imitasi yang dipakai oleh Berta raib.

Peristiwa ini bermula pada saat kedua perempuan itu berboncengan dengan sepeda motor dari rumah wisata The Ulu's Kumpu menuju Jalan Raya Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Senin (25/3) pukul 10.00 WITA.

Dua turis Spanyol terluka parah kena jambret emas imitasi di Bali. Foto: Polresta Denpasar

Seorang pengendara tak dikenal memepet motor mereka dari arah samping kanan. Pelaku lalu menarik paksa kalung dari leher Berta. Berta kaget lalu menarik balik kalung itu. Kedua korban dan pelaku terjatuh saat terjadi tarik menarik kalung terjadi.

Pelaku Duel dengan Turis Lain Lalu Kabur

Di sisi lain, seorang turis asing berinisial Mr. Jo yang sedang berada di lokasi kejadian bergerak membantu korban. Dia duel dengan pelaku. Namun, pelaku berhasil kabur ke semak-semak dan meninggalkan motornya.

Dalam peristiwa ini, Berta mengalami luka lecet pada siku kanan dan kiri, lutut, betis kanan, serta jari kanan dan kiri. Sedangkan, Ana luka lecet pada lengan kanan, bahu kiri, punggung dan telapak tangan sebelah kiri.

Keduanya telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu, polisi belum bisa memperkirakan nilai kerugian korban.

"Barang yang dicuri adalah kalung mainan berwarna emas atau imitasi dengan kerugian yang belum dapat dipastikan," kata Ketut Sukadi.