Turki Ambil Langkah Hukum terkait Karikatur Erdogan di Majalah Charlie Hebdo

1 November 2020 15:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tabloid asal Prancis, Charlie Hebdo. Foto: Eric Feferberg/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tabloid asal Prancis, Charlie Hebdo. Foto: Eric Feferberg/AFP
ADVERTISEMENT
Turki menyatakan akan mengambil langkah-langkah hukum dan diplomatik sebagai tanggapan terhadap karikatur Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang dimuat majalah satir Prancis, Charlie Hebdo.
ADVERTISEMENT
Charlie Hebdo pada Selasa (27/10) malam menerbitkan kartun orang nomor 1 Turki itu berperilaku cabul bersama dengan seorang wanita yang mengenakan jilbab.
"Rakyat kami seharusnya tidak ragu bahwa semua langkah hukum dan diplomatik yang diperlukan akan diambil untuk melawan karikatur tersebut," kata Direktorat Komunikasi Turki, seperti dikutip dari Reuters (1/11).
Kemarahan Turki pada karikatur majalah itu semakin memperpanas hubungan kedua negara setelah pernyataan Macron yang mengaitkan Islam dengan terorisme atas kasus dipenggalnya seorang guru bernama Samuel Paty akibat memperlihatkan kartun Nabi Muhammad kepada muridnya menuai polemik internasional.
Massa menginjak poster Presiden Prancis Emmanuel Macron saat protes terhadap publikasi kartun Nabi Muhammad di Prancis, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Palestina (30/10). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS

Penyelidikan terhadap para eksekutif Charlie Hebdo

Menteri Kehakiman Turki, Abdulhamit Gul, mengatakan kepada wartawan di Ankara, bahwa otoritas Turki telah mengambil semua inisiatif yang diperlukan terkait langkah hukum. Media pemerintah juga melaporkan bahwa jaksa Turki telah melakukan penyelidikan terhadap para eksekutif Charlie Hebdo.
ADVERTISEMENT
Penyelidikan dan gugatan tersebut sah di bawah hukum dan yurisdiksi Turki karena penghinaan terhadap presiden.
Para pejabat tinggi Turki mengutuk karikatur tersebut, Jubir kepresidenan Ibrahim Kalin mengatakan karikatur itu menunjukkan hal vulgar dan amoralitas.
Seorang pengunjuk rasa memegang poster saat protes terhadap pencetakan ulang kartun Nabi Muhammad oleh majalah Prancis Charlie Hebdo di Istanbul. Foto: Ozan Kose/AFP

Tanggapan Erdogan

Mengutip Middle Eeast Eye (1/11) , Erdogan mengatakan dia secara pribadi tidak melihat karikatur Charlie Hebdo karena dia tidak ingin "memuji publikasi yang tidak bermoral".
Dia mengetahui kehebohan tersebut melalui laporan para pejabat serta pemberitaan media massa.
"Saya tidak perlu mengatakan apa pun kepada para bajingan yang menghina Nabi saya tercinta dalam skala seperti itu," kata Erdogan dalam pidatonya di depan anggota parlemen partainya.
"Saya sedih dan frustrasi, bukan karena serangan menjijikkan terhadap saya secara pribadi, tapi karena ketidaksopanan menargetkan Nabi kita yang kita cintai lebih dari diri kita sendiri," lanjutnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Foto: Reuters/Mustafa Kamaci/Presidential Press Office
Erdogan sebelumnya menyerukan kepada publik untuk memboikot produk dari Prancis, setelah Macron menolak menurunkan kartun Nabi Muhammad.
ADVERTISEMENT
Erdogan mengkritik tajam Macron pada akhir pekan, mengatakan bahwa pemimpin Prancis itu membutuhkan 'pemeriksaan kesehatan mental' karena sikapnya terhadap Islam radikal. Hal ini pun mendorong Prancis menarik duta besarnya dari Ankara.