news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Turki Hadapi Krisis Demokrasi, Gelar Universitas Rival Erdogan Dibatalkan

20 Maret 2025 11:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Istanbul dan kandidat oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) Ekrem Imamoglu melepas dasinya di depan para pendukung yang merayakan di luar gedung kotamadya utama setelah pemilihan kota di seluruh Turki, di Istanbul (31/3/2024). Foto: Yasin Akgul/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Istanbul dan kandidat oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) Ekrem Imamoglu melepas dasinya di depan para pendukung yang merayakan di luar gedung kotamadya utama setelah pemilihan kota di seluruh Turki, di Istanbul (31/3/2024). Foto: Yasin Akgul/AFP
ADVERTISEMENT
Universitas Istanbul pada Selasa (18/3) mengungkapkan membatalkan gelar rival politik Presiden Turki Tayyip Erdogan, Ekrem Imamoglu, atas tuduhan penyimpangan. Ini merupakan pukulan bagi oposisi yang akan memilih Imamoglu sebagai kandidat presiden pada pemilu berikutnya.
ADVERTISEMENT
Tanpa gelar universitas, Wali Kota Istanbul dari partai oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) itu tidak bisa mencalonkan diri sebagai presiden. Imamoglu mengatakan keputusan universitas ilegal dan di luar yuridiksinya. Ia juga mengatakan akan melakukan tantangan hukum.
"Kami akan melawan keputusan tidak sah ini ke pengadilan dan melawannya," kata Imamoglu, dikutip dari Reuters, Kamis (20/3).
Namun, Imamoglu juga pesimistis hasil yang adil akan keluar karena tekanan politik terhadap peradilan.
"Saya tidak akan menyerah, saya tidak akan lelah. Ekrem bukan lagi subjek dari tindakan ini [tapi] seluruh bangsa, semua yang dimiliki dan diperoleh masyarakat dalam bahaya," katanya.
Presiden Turki Tayyip Erdogan. Foto: REUTERS/Umit Bektas
Sementara itu, Universitas Istanbul mengatakan 38 orang dipindah dari fakultas manajemen ke program bahasa Inggris pada 1990 dengan cara yang tidak teratur.
ADVERTISEMENT
Kelulusan dan gelar 28 di antaranya termasuk Imamoglu dibatalkan karena kesalahan yang jelas mengenai peraturan Dewan Pendidikan Tinggi (YOK).
Dalam beberapa minggu terakhir, pemerintah menginvestigasi dugaan pemalsuan dokumen resmi yang berkaitan dengan ijazah universitas Imamoglu. Kritikus menyebut langkah ini adalah upaya pemerintah untuk mengekang perbedaan pendapat.
Minggu lalu, pengacara Imamoglu, Mehmet Pehlivan mengatakan tidak ada penyimpangan terhadap ijazah kliennya. Dalam tulisannya di X, Pehlivan mengatakan dewan direksi universitas tidak memiliki otoritas untuk membuat keputusan seperti itu dan menyebutnya batal demi hukum.
Imamoglu sudah lama dipandang sebagai tokoh yang cakap menantang Erdogan dalam pemilu. Erdogan sudah memimpin Turki selama lebih dari 2 dekade.
Langkah ini dilakukan di tengah tindakan hukum terhadap tokoh oposisi, khususnya Imamoglu. Imamoglu menghadapi banyak dakwaan dan penunjukan beberapa wakil pemerintah untuk posisi kota yang dikuasai oposisi.
ADVERTISEMENT