Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Turki-Israel Makin Mesra, Erdogan Temui PM Yair Lapid di New York
21 September 2022 10:31 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ini adalah pertemuan pertama Erdogan, dalam lebih dari 10 tahun, dengan kepala pemerintahan Israel.
Pertemuan itu dimaksudkan Yair Lapid guna meminta bantuan Erdogan untuk membebaskan warga Israel yang ditahan oleh gerakan nasionalis Palestina penguasa Jalur Gaza, Hamas.
Erdogan dan Lapid bertemu pada Selasa (20/9), di sela-sela Sidang Umum PBB yang diselenggarakan di New York, Amerika Serikat.
“Lapid mengangkat masalah warga Israel yang hilang dan ditawan dan pentingnya membawa mereka pulang,” lapor kantor pemerintahan Lapid dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP.
Dalam kesempatan itu, lanjut kantor pemerintahan Lapid, sang perdana menteri juga menyampaikan keprihatinan terhadap musuh bebuyutannya, Iran, serta berterima kasih kepada Erdogan atas kerja sama intelijennya.
Hubungan Diplomatik Sempat Memburuk
Pertemuan Erdogan-Lapid terjadi sebulan setelah kedua negara mengumumkan kesepakatan pemulihan hubungan diplomatik yang telah diterpa ketegangan selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Meski sempat memiliki hubungan yang baik-baik saja dengan Israel, namun situasi itu langsung berubah ketika Erdogan naik ke tampuk kekuasaan pada 2003.
Erdogan merupakan kritikus yang paling vokal mengecam penindasan Israel terhadap warga Palestina. Ia terakhir kali bertemu dengan perdana menteri Israel lebih dari 10 tahun yang lalu, yaitu pada 2009.
Sosok Erdogan juga terkenal usai mencaci maki mantan Perdana Menteri Israel Shimon Peres saat sedang berdebat soal Gaza di atas panggung. Kedua pemimpin itu tengah menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Switzerland, 2009 silam.
“Dalam hal membunuh, Anda tahu betul bagaimana cara membunuh. Saya tahu betul bagaimana Anda membunuh anak-anak di pantai,” kata Erdogan kepada Peres kala itu, pada Kamis (30/1/2009), seperti dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti di situ, hubungan antara kedua negara memburuk secara drastis pada 2010, ketika sedikitnya 9 orang aktivis Turki tewas akibat serangan Israel terhadap kapal milik Turki yang mengangkut bantuan kemanusiaan dan menerobos ke wilayah Jalur Gaza.
Tetap Jalin Hubungan Baik dengan Palestina
Di sisi lain, Erdogan juga menjalin hubungan baik dengan Hamas. Kelompok ini diyakini menahan dua warga sipil Israel.
Dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB, Erdogan memperbaharui seruan untuk membentuk negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Selain itu, Erdogan juga telah melakukan upaya untuk tetap kokoh dengan pendiriannya, dengan pada Agustus lalu mengatakan bahwa pemulihan hubungan dengan Israel tidak akan melemahkan dukungan untuk Palestina.
“Turki bertekad untuk terus mengembangkan hubungan kami dengan Israel demi masa depan, perdamaian dan stabilitas tidak hanya di kawasan itu, tetapi juga Israel, rakyat Palestina, dan kami,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT