Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Turki, Saudi, Qatar, OKI Kecam Perobekan Al-Quran di Depan KBRI dkk di Belanda
25 September 2023 7:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Perobekan salinan Al-Quran di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda, mendapat banyak kutukan dan kecaman keras.
ADVERTISEMENT
Selain di depan KBRI, aksi Edwin Wagensveld, pemimpin kelompok anti-Islam bernama Pegida (Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat) itu dilakukan di depan Kedubes Turki dan Pakistan. Aksi ini terjadi pada Sabtu, 23 September 2023.
Belanda diminta bertindak tegas atas penistaan Quran yang bisa memicu disharmoni global tersebut.
Kecaman pertama datang dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang beranggotakan 56 negara Islam dan mayoritas muslim.
"Sekretariat Jenderal OKI mengutuk keras tindakan provokatif penodaan kitab suci Al-Quran yang dilakukan pada tanggal 23 September 2023, di depan kedutaan besar beberapa negara anggota OKI di Den Haag, Belanda," demikian potongan pernyataan OKI, Senin (25/9).
“OKI juga menyerukan kepada pemerintah Belanda untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap tindakan provokatif tersebut, yang merupakan tindakan kebencian terhadap agama, yang melanggar hukum internasional, dan untuk mencegah terulangnya tindakan tersebut,” ujar OKI yang bermarkas di Jeddah, Arab Saudi, ini.
ADVERTISEMENT
Kedua, dari pemerintah Turki. Berikut ini pernyataan yang mereka unggah di situs Kemlu Turki:
Kami mengutuk keras serangan keji yang menyasar kitab suci kami, Al-Quran, yang terjadi pada 23 September di Den Haag, Belanda, di depan kedutaan besar beberapa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk kami.
Kami mengutuk serangan-serangan provokatif yang bertujuan untuk menghina agama kami dan penganutnya, semakin menyebar di negara-negara Eropa dan tindakan kebencian ini ditoleransi dan diperbolehkan dengan kedok kebebasan berekspresi.
Negara-negara di mana serangan tersebut terjadi, kini harus mengambil tindakan efektif terhadap provokasi tersebut, yang diakui oleh PBB sebagai tindakan kebencian agama dan pelanggaran hukum internasional.
Kami menyerukan kepada pihak berwenang Belanda, yang telah kami hubungi dalam menghadapi serangan-serangan ini, untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap pelaku dan menerapkan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya insiden keji ini.
ADVERTISEMENT
Türkiye dengan tegas akan melanjutkan perjuangannya melawan mentalitas buruk yang didasarkan pada kebencian di semua platform.
Ketiga, Arab Saudi. Pernyataan Kemlu Arab Saudi sebagai berikut:
Kementerian Luar Negeri menyampaikan kutukan dan kecaman keras Kerajaan Arab Saudi atas perobekan salinan Al-Quran yang dilakukan kelompok ekstremis di depan beberapa kedutaan besar di Den Haag.
Kementerian Luar Negeri menegaskan kembali kecaman keras Kerajaan Arab Saudi atas tindakan tercela dan berulang ini yang tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun.
Tindakan-tindakan tersebut jelas-jelas mendorong kebencian, pengucilan, dan rasisme, dan secara langsung bertentangan dengan upaya internasional untuk memajukan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penolakan terhadap ekstremisme.
Tindakan-tindakan ini melemahkan fondasi penting dari rasa saling menghormati yang diperlukan dalam hubungan antar masyarakat dan negara.
ADVERTISEMENT
Keempat, Qatar. Pernyataan Kemlu Qatar diunggah di situs resminya sebagai berikut:
Negara Qatar mengecam keras perobekan mushaf Al-Quran di depan sejumlah kedutaan besar negara di kota Den Haag, Belanda, mengingat kejadian keji tersebut merupakan tindakan penghasutan terencana dan provokasi serius yang bertujuan untuk membangkitkan opini publik dan mengobarkan perasaan umat Islam.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (24/9), Kementerian Luar Negeri memperingatkan bahwa membiarkan pelanggaran terhadap Al-Quran dengan dalih kebebasan berekspresi akan memicu kebencian dan kekerasan serta mengancam hidup berdampingan secara damai.
Kementerian menekankan penolakan penuh Qatar terhadap segala bentuk ujaran kebencian berdasarkan keyakinan, ras, atau agama, dan juga memperingatkan bahwa kampanye kebencian terhadap Islam dan ujaran Islamofobia telah mengalami peningkatan yang berbahaya dengan seruan sistematis yang terus menerus untuk berulang kali menargetkan umat Islam di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Kementerian memperbarui dukungan penuh Negara Qatar terhadap nilai-nilai toleransi dan keinginannya untuk menegakkan prinsip-prinsip perdamaian dan keamanan internasional melalui dialog dan pemahaman.