Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pejabat Turki menuduh aparat Yunani membunuh seorang imigran dan melukai lima lainnya. Kejadian itu terjadi ketika imigran Timur Tengah mencoba masuk ke Eropa lewat Yunani.
ADVERTISEMENT
Reuters memberitakan, seorang dokter di kota Edirne dekat Yunani, Mustafa Burak Sayhan, menyatakan mereka menerima enam pasien imigran dari perbatasan. Seorang di antaranya tewas di lokasi kejadian, lima lainnya terluka.
"Seorang (korban luka) tengkoraknya rusak ada peluru di dalamnya. Dua lainnya terkena luka parah di bagian bawah tubuh dan satu lagi terkena luka parah di bagian atas," ucap Sayhan seperti dikutip dari AFP.
Sayhan menambahkan, korban luka terakhir mengalami pendarahan akibat patah hidung karena dipukul aparat.
Kabar tersebut dikonfirmasi Reuters ke imigran berada di lokasi kejadian. Mereka mengatakan ditembak oleh aparat Yunani.
Para imigran mengakui, tembakan dilepaskan setelah mereka melempari aparat dengan karena menutup perbatasan. Batu direspons dengan tembakan peluru tajam.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dua pejabat keamanan dan seorang pejabat daerah di Turki menyatakan imigran itu tewas akibat luka di dada. Peluru tajam dilepaskan oleh polisi dan pasukan penjaga perbatasan Yunani.
Juru bicara Pemerintah Yunani, Stelios Petsas, membantah tuduhan Turki. Petsas menegaskan, tudingan Turki informasi palsu.
"Pihak Turki menciptakan dan menyebarkan berita palsu terhadap Yunani. Hari ini mereka kembali menciptakan tuduhan palsu dengan menyatakan ada yang terluka karena tembakkan aparat Yunani, kami membantah itu," kata Petsas.
"Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada insiden penembakan dari otoritas Yunani," sambung dia.
Turki pada pekan lalu menyatakan, akan membiarkan imigran Timur Tengah termasuk dari Suriah, untuk masuk ke Eropa. Kebijakan itu diambil untuk merespons tewasnya tentara Turki di Suriah.
ADVERTISEMENT
Sejak keputusan tersebut, 10 ribu imigran ilegal masuk ke wilayah Yunani untuk menuju Eropa bagian barat. Aparat Yunani kerap menghalau mereka dengan menembakkan gas air mata.