Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tutup Rakornas BNPB, Ma'ruf Amin Beberkan Empat Strategi Hadapi Bencana
24 Februari 2022 13:49 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan setidaknya ada empat strategi yang diperlukan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal pertama yang wajib dilakukan ialah penguatan mitigasi dan kesiapan bencana. Menurut dia, setiap wilayah wajib memiliki gambaran sendiri mengenai potensi bencana alam apa saja yang dapat terjadi. Sehingga, langkah mitigasi bisa cepat dipetakan.
"Pertama, penguatan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana agar tetap dijadikan prioritas dalam meningkatkan ketahanan dan ketangguhan bencana, sebagaimana amanat dari Rencana Induk Penanggulangan Bencana 2021-2044," ujar Ma'ruf saat menutup Rakornas BNPB secara virtual, Kamis (24/2).
Strategi kedua adalah penguatan proses penanganan tanggap darurat pasca-bencana alam. Tiap wilayah dituntut Ma'ruf untuk mempersiapkannya dengan baik. Menurut dia, persiapan yang memadai akan berpengaruh pada penanganan pascabencana.
"Kedua, penanganan tanggap darurat perlu terus diperkuat, terutama proses penanganan agar dipercepat guna mengurangi korban dan kerugian akibat bencana," ucap Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
Sementara strategi ketiga adalah pentingnya perbaikan dan proses pemulihan pascabencana di seluruh daerah. Sebab, ia menilai masa pemulihan adalah salah satu fase paling penting membangun kembali motivasi dan kepercayaan masyarakat, agar segera bangkit dari bencana.
"Penguatan proses pemulihan pascabencana tidak kalah penting. Prinsip membangun kembali menjadi lebih baik, lebih aman dan berkelanjutan (build back better, safer, and sustainable) perlu diupayakan dengan pelibatan unsur masyarakat dan mitra secara partisipatif. Dalam hal ini, prinsip tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) sekaligus ditegakkan, leave no one behind (tidak boleh ada yang ditinggalkan)," ungkapnya.
Sedangkan yang terakhir dan yang tidak kalah pentingnya yakni penuntasan pemulihan pasca bencana. Hal ini dipandang sama pentingnya agar masyarakat terdampak bencana dapat kembali menjalani kehidupan mereka dengan normal dan baik.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Ma'ruf menegaskan seluruh proses pemulihan pasca bencana harus dapat diselesaikan secara tuntas.
"Keempat, masih ada beberapa penuntasan pascabencana yang menjadi tugas kita sampai saat ini. Di antaranya penuntasan pemulihan pascabencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Provinsi Sulawesi Tengah, penanganan pascabencana gempa di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, penanganan dampak pascabencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur, dan penanganan pascabencana badai Seroja di Provinsi NTT. Semua penanganan masih on progress. Saya minta untuk terus dipantau dan ditangani hingga tuntas," beber Ma'ruf.
Terakhir, Ma'ruf meminta rumusan yang telah dihasilkan dalam Rakornas PB 2022 dapat dilaksanakan secara efektif di lapangan. Sehingga, diharapkan dapat membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Rumusan kesepakatan dan rencana aksi harus netes dalam kerja nyata. Tidak cukup dalam tataran konsep dan kesepakatan saja, tapi sungguh-sungguh terimplementasi secara efektif dan solutif di lapangan," pungkasnya.
Turut hadir pada acara tersebut Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BNPB periode 2019-2021 Doni Monardo, dan Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto.
Sementara itu, Ma'ruf didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wapres Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Muhammad Imam Azis, serta Tim Ahli Wapres Iggi Haruman Achsien.