Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Tutut Jadikan Rumah Cendana Museum: Pak Soeharto Sederhana, Tidak Kaya
5 Juni 2018 1:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Keluarga Cendana melalui anak tertua, Siti Hardijanti Rukmana (Tutut Soeharto), akan menjadikan kediaman Presiden kedua RI Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta, sebagai museum. Tutut berharap selain masyarakat bisa melihat kediaman Soeharto, juga bisa mengetahui kehidupannya.
ADVERTISEMENT
"Ini akan dibuat museum supaya masyarakat tahu. Karena banyak yang tanya dan minta (dijadikan museum), sehingga mereka akan tahu kayak apa dulu kehidupannya," ucap Tutut saat berramah tamah dengan wartawan di kediamannya, Jalan Cendana, Jakarta Pusat, Senin (4/6).
Menurutnya, salah satu fakta yang perlu diketahui dari rumah Cendana selain barang-barang peninggalan dan tempat Soeharto beraktivitas semasa hidupnya, juga fakta bahwa Soeharto bukan pemimpin yang kaya.
"Tidak ada yang mewah-mewah, tidak ada yang muluk-muluk. Ya sederhana sesuai jiwanya bapak dan ibu saya. Jadi tidak jor-joran, tidak kayak yang oang bilang bapak duitnya enggak entek-entek (habis-habis)," paparnya.
ADVERTISEMENT
Termasuk juga menepis isu ada bunker di rumah Cendana untuk keluar Soeharto menyimpan harta. Sejak awal Tutut membantah kabar itu sehingga mempersilakan masyarakat melihat sendiri setelah rumah tua itu dijadikan museum.
Kepada wartawan, Tutut sempat menjelaskan salah satu bagian rumah yaitu area tengah yang biasa digunakan untuk kumpul keluarga, termasuk untuk Soeharto menerima tamu. "Kalau terima tamu yang happy-happy di sini," ucap Tutut menunjuk salah satu sudut ruangan yang disebutnya ruang kaca.
Namun, kondisi ruangan utama yang luas itu sedang tidak seperti aslinya karena sedang digunakan pengajian yang rutin digelar keluarga Cendana, terutama saban Ramadhan. Di ruangan itu terlihat beberapa foto Soeharto termasuk Ibu Tin.
Di rumah itu juga banyak ditemukan guci, patung-patung, barang-barang antik dalam lemari kaca, termasuk lukisan.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya Tutut sudah pernah menunjukkan isi rumah Cendana kepada wartawan pada 9 Desember 2017, di sela acara Golkar sebagaimana video di paling atas. Namun dia mengundang wartawan lain sekaligus untuk buka bersama.
"Kuncinya mana?" tanya Tutut ke salah seorang yang mendampingi, menunjuk ruangan paling depan yang dikunci.
"Ini ruangan kalau terima tamu menteri di sini," ucapnya.
Dia menjelaskan Soeharto biasanya duduk di sebelah kiri dekat lukisan, sementara menteri yang datang di seberangnya. Ruangan ini tampaknya paling istimewa sehingga sampai saat ini selalu dikunci.
Belum diketahui kapan secara resmi rumah Cendana akan dijadikan museum. Namun Tutut menyebut pengelolannya tidak diserahkan kepada negara. "(Pengelolaannya) tetap oleh keluarga," kata Tutut.