TV Arab Saudi Siarkan Parodi Joe Biden, Digambarkan Suka Tertidur dan Pelupa

18 April 2022 10:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TV Arab Saudi menayangkan parodi Joe Biden dan Kamala Harris. Foto: Twitter @AsaadHannaa
zoom-in-whitePerbesar
TV Arab Saudi menayangkan parodi Joe Biden dan Kamala Harris. Foto: Twitter @AsaadHannaa
ADVERTISEMENT
Pekan lalu, televisi milik pemerintah Arab Saudi menayangkan sebuah parodi atau tayangan komedi yang mengolok-olok Presiden AS Joe Biden.
ADVERTISEMENT
Parodi itu pun viral dan mendapatkan tanggapan beragam, termasuk dari pihak di AS. Namun, secara umum banyak yang menilai tayangan parodi itu lucu.
Parodi ala Saturday Night Live -- acara komedi larut malam di TV AS yang terkenal -- menggambarkan Presiden Joe Biden yang pelupa dan suka tertidur dan Wapres Kamala Harris yang berulang kali harus mengoreksi pidato Biden.
TV Arab Saudi menayangkan parodi Joe Biden dan Kamala Harris. Foto: Twitter @AsaadHannaa
Parodi dibuka dengan kemunculan Biden ala-ala yang hendak berpidato di depan reporter. Dia didampingi sosok yang memerankan Kamala. Sosok Biden melambaikan tangan dan menunjuk ke segala arah kepada reporter, suara jepretan kamera terdengar nyaring.
Setelah itu, pemeran Biden malah hendak pergi meninggalkan lokasi. Oleh pemeran Kamala, 'Biden' “diseret” untuk berpidato di podium.
ADVERTISEMENT
Saat berpidato di podium, pemeran Biden berbicara dalam bahasa Inggris, ”Kita akan bicara soal krisis di Spanyol…,”
Pemeran Kamala yang ada di sampingnya mengoreksi dengan berbisik ke telinga 'Biden'. Tapi 'Biden' lagi-lagi salah bicara. ”Kita akan bicara soal krisis di Afrika…,”
'Kamala' mengoreksi lagi. 'Biden' lalu menyebutkan kalimat yang benar. “…Ya, Rusia.”
TV Arab Saudi menayangkan parodi Joe Biden dan Kamala Harris. Foto: Twitter @AsaadHannaa
Sosok Biden juga ditampilkan lupa nama Presiden Rusia dan minta bantuan kepada 'Kamala'.
“Ya, Putin…Putin,” kata 'Biden' melanjutkan pidatonya setelah mendapat bisikan 'Kamala'.
“Putin, dengarkan saya, saya punya pesan penting untuk Anda. Pesan itu adalah…,”
Tiba-tiba sosok Biden tertidur. 'Kamala' menyikutnya sehingga 'Biden' terbangun seketika dan spontan berbicara, “Dan Presiden China….”
Lagi-lagi sosok Kamala mengoreksinya agar bicara pada topik yang benar. “Oh, jadi belum selesai soal Rusia?” tanya 'Biden'.
ADVERTISEMENT
Sosok Kamala yang diperankan seorang pria ini memberi sinyal, ”belum”.
“Terima kasih telah mengoreksiku, First Lady,” sahut 'Biden' membuat 'Kamala' tergagap karena 'Biden' seharusnya memanggilnya Vice President. Dia lalu bicara ke Biden sembari menutupi mikrofon.
TV Arab Saudi menayangkan parodi Joe Biden dan Kamala Harris. Foto: Twitter @AsaadHannaa
Pemeran Biden kemudian mengakhiri pidatonya. “Terima kasih. God bless you, and god bless …,” lalu 'Biden' jatuh tertidur lagi.
Sosok Kamala buru-buru menahan dan membawa pergi tubuh 'Biden' yang mendengkur dan berteriak kepada audiens,“Terima kasih semuanya! Haleluyah! Tepuk tangan untuk Presiden! Tepuk tangan untuk Presiden Anda sekarang juga!”

Sinyal Dingin Riyadh pada Joe Biden

Banyak yang terkejut atas tayangan di acara “Studio 22” di televisi MBC milik pemerintah Saudi itu karena isinya mengolok-olok sekutu Saudi. Karena pemerintah Saudi mengontrol media, maka tayangan itu diyakini bukan sekadar lelucon belaka.
ADVERTISEMENT
Mengutip New York Post, tayangan itu ditafsirkan sebagai sinyal pandangan dingin Riyadh terhadap pemerintahan Biden.
Biden sendiri selama ini dikenal sering salah ucap, pengucapan yang tak jelas, dan kadang tampak kehilangan arah meskipun berada di tengah kalimat. Dia juga sering salah mengingat nama orang-orang penting.
Hal-hal itulah yang membuat sejumlah pengamat mempertanyakan ketajaman mental presiden yang akan berusia 80 tahun November nanti.
Hubungan antara AS dan Arab Saudi saat ini berada di titik terendah. Arab Saudi menilai AS kurang memberi dukungan pada isu-isu sentral seperti krisis Yaman dan nuklir Iran.
Arab Saudi dan sekutunya pada Februari-Maret lalu menolak permintaan Biden untuk meningkatkan produksi minyak karena harga energi melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan di KTT G20 di Osaka pada 28 Juni 2019. Foto: Brendan Smialowski/AFP
Sebaliknya, Pangeran MBS yang merupakan pemimpin de facto Arab Saudi, telah beberapa kali melakukan kontak telepon dengan "rival" AS, yaitu Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
ADVERTISEMENT
***
kumparan bagi-bagi starter pack kuliah senilai total Rp 30 juta untuk peserta SNMPTN 2022. Lolos atau nggak, kamu bisa tetap ikutan, lho! Intip mekanismenya di LINK ini.
***