Uang Operasional TNI di Papua Bakal Naik Jadi Rp 97 Ribu Tiap Prajurit

10 Juli 2024 20:10 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (23/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (23/6/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi I DPR RI menyetujui usulan Panglima TNI, Jenderal Agus Subianto, untuk menambah alokasi uang operasional prajurit yang bertugas di Papua. Hal ini diungkap oleh Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid saat ditemui usai rapat tertutup dengan Panglima TNI, Rabu (10/7).
ADVERTISEMENT
"Tadi kita ingin menaikkan uang untuk prajurit kita di Papua. Jadi uang operasional mereka. [Naik] Rp 97 ribu [per prajurit] per hari," kata Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7).
Sebelumnya, anggaran operasional TNI yang bertugas Papua didapuk Rp 88 ribu per prajurit setiap harinya. Angka ini dinilai masih belum mencukupi kebutuhan harian para prajurit.
Sehingga, Agus Subianto pun menjadikan kenaikan anggaran ini dalam program prioritas Panglima TNI untuk meningkatkan profesionalisme.
Prajurit Satgas Yonif 116/Garda Samudera saat mengikuti upacara pemberangkatan ke Papua, di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (12/12/2023). Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
Meutya pun setuju dengan program ini, ia menilai anggaran prajurit merupakan salah satu program yang mendesak khususnya di wilayah Papua.
“Kan di sana mahal-mahal, kan kita tahu di sana banyak konflik sehingga tentu harus berbeda dengan daerah lainnya,” tutur Meutya.
ADVERTISEMENT
Karena mendesak, kenaikan anggaran ini akan segera diputuskan untuk diterapkan tahun ini.
“Karena ada kebutuhan mendesak di Papua jadi tidak menunggu sampai tahun 2025," kata dia,” tuturnya.