Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Uang Suap Bupati Buton Selatan Ditemukan Bersama Alat Peraga Kampanye
25 Mei 2018 21:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
KPK tengah menelisik kaitan suap yang diduga diterima Bupati Buton Selatan Agus Faisal Hidayat untuk kepentingan pilkada ayahnya. Ayah Agus adalah Sjafei Kahar yang sedang maju sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Pilkada 2018.
ADVERTISEMENT
Adanya kaitan itu mencuat setelah KPK sempat turut mengamankan beberapa orang konsultan politik pada saat menangkap Agus. Bahkan, uang yang diduga suap untuk Agus ditemukan di dekat alat peraga kampanye. Baik uang maupun alat peraga kampanye itu kemudian disita KPK.
"Yang kami temukan memang ada alat peraga dekat dengan uang itu, ya dekat dengan gambar-gambar itu ada. Tapi kami belum mengetahui secara detil apakah itu pembiayaannya datang dari hasil suap-suap itu," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di kantornya, Jumat (25/5).
Agus menyebut bahwa KPK masih fokus dalam penyidikan kasus dugaan suap Agus. Namun ia tidak menampik bahwa pengembangan kasus masih mungkin dilakukan. Salah satunya menelisik dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini, termasuk Sjafei.
ADVERTISEMENT
"Kalau dalam pemeriksaan berikutnya atau nanti di dalam proses di pengadilan ada fakta ada bukti itu bisa aja kemudian terjadi tindak lanjut terhadap hal itu," kata Agus.
Agus ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari pengusaha bernama Tony Kongres. Ia diduga menerima suap Rp 409 juta terkait proyek di Kabupaten Buton Selatan.
Agus dan Tony kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Keduanya juga sudah ditahan.
Pada saat penahanan Agus akan dilakukan, Sjafei terlihat hadir di KPK. Ketika itu dia mengaku tidak mengetahui soal kasus suap yang menjerat anaknya itu. Meskipun ia mengakui mengenal Tony yang diduga menjadi pihak penyuap dalam kasus ini. Sjafei pun mengaku siap bila nanti diperiksa penyidik terkait kasus ini.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini