Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Uang untuk Tebus Obat Ibu Justru Kena Pungli Saat Ditilang Polisi
5 April 2018 15:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Beredar video yang menampilkan aksi polisi diduga melakukan pungli kepada pengendara motor di kawasan Jalan Sudirman, Palembang, Sumsel, pada Selasa (3/4). Kesalahan pemotor remaja laki-laki itu tidak menghidupkan lampu utama.
ADVERTISEMENT
Pria yang merekam aksi ini, Benni Eduard, menyebut remaja itu awalnya diminta uang Rp 100.000 oleh polisi. Remaja berkaus biru garis-garis ini mengaku hanya membawa uang pas untuk membeli obat ibunya. Polisi kemudian menurunkan permintaannya menjadi Rp 50.000.
Eduard tak melihat langsung transaksi itu. Namun dia menyarankan agar polisi menilang saja dan mengembalikan uang Rp 50.000 yang sebelumnya telah diminta. Polisi lantas memberikan surat tilang, tapi tak mengembalikan uang Rp 50.000 tersebut. Eduard juga menyebut polisi itu mengintimidasi korban.
Menanggapi video tersebut, Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Slamet Widodo mengaku sudah menerima informasi itu. Saat ini dia sedang mengecek ke jajarannya.
"Ini sedang kita cek. Saya lagi di Jakarta," ujar Slamet saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Kamis (5/4).
ADVERTISEMENT
Berikut tulisan Benni Eduard selengkapnya:
Kejadian tidak menyenangkan Selasa, 3 April 2018 sekitar pukul 08:30 pagi, pada saat melewati Taman Makam Pahlawan, Jl. Sudirman Palembang, saya melihat beberapa Polantas sedang melakukan razia.
Teringat banyak informasi dari warga bahwa banyak Pelanggar yang tidak ditilang tapi diminta sejumlah uang. Saya akhirnya memutuskan untuk mencari fakta yang sebenarnya. Dari 5 orang Pelanggar Lain yang dihentikan oleh Polantas, saya menerima kesaksian bahwa mereka dimintai sejumlah uang dengan dalih "Dibantu", Sebagian besar korban kesalahannya hanya tidak menghidupkan lampu utama tapi diancam motor ditahan, padahal STNK ada.
Video kesaksian para korban dapat disaksikan pada video terpisah yang akan saya upload. Saksi Korban kelima setelah saya berikan pemahaman akhirnya bersedia untuk ikut saya menjumpai Polantas yang menerima uang nya dan akan diminta untuk diganti tilang saja dan ikut sidang.
ADVERTISEMENT
Saya jumpai masih ada 3 orang Polantas yang sedang bersantai didalam gedung tidak terbengkalai masih didalam komplek Makam Pahlawan, saya minta korban untuk menunjukkan ke saya Polantas yang telah menerima uang nya lalu saya minta Polantas a.n Bripka Teta Ardiansyah untuk mengembalikan uang sebesar Rp. 50.000,- yang telah diterima nya dari korban dan saya minta untuk diganti tilang. Ybs tidak mengakui bahkan marah-marah, mengintimidasi dan sempat ingin memukul saya.
Dari 3 Polantas yang ada di dalam gedung, 1 orang langsung kabur dari lokasi. Yang tidak dapat saya terima, korban ini hanya punya uang 20.000 di dalam dompetnya karena dia mahasiswa dan bukan orang berduit, hari ini baru pulang dari menebus obat ibu nya yang baru selesai operasi, diminta awal nya 100.000 tapi karena tidak ada uang akhirnya disepakati hanya 50.000, berhubung uang nya hanya ada 20.000, korban menelepon teman kuliah nya untuk pinjam 50.000 dan minta di antarkan ke depan Makam Pahlawan.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, akhirnya surat tilang dibuat tapi Polantas ini malah tidak mau mengembalikan uang nya dan tidak mengaku sudah menerima uang nya, padahal logika nya, kalau sebelumnya dia tidak terima uang, seharusnya korban sudah ditilang, kenapa baru sekarang ?