Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ucapan Selamat MUI Kepada Paus Leo XIV: Semoga Makin Kokoh Hentikan Israel
9 Mei 2025 19:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengucapkan selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV. Di bawa kepemimpinan Paus Leo XIV, MUI berharap kedamaian tercipta di seluruh umat beragama.
ADVERTISEMENT
"Menyampaikan selamat mengemban amanah mulia. Berharap kepemimpinan Vatikan ke depan memberikan harapan kedamaian tidak saja di kalangan masyarakat katolik, tapi juga di kalangan masyarakat beragama yang lain di berbagai wilayah dunia. Semoga Paus senantiasa diberi kekuatan dan kesehatan," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Sudarnoto Abdul Hakim, lewat keterangannya, Jumat (9/5).
Selain itu, MUI juga berharap Paus mampu merespons situasi global. MUI membaca, dunia saat ini tengah dicabik-cabik dan dihancurkan oleh negara intoleran yang terus menerus merusak.
"Yang ditunjukkan adalah birahi imperialis, pendudukan, penghancuran, dan penguasaan. Ketakaburan ini adalah musuh bersama," kata Sudarnoto.
Sudarnoto berharap, agar Paus Leo XIV mampu memperkokoh jaringan antar umat beragama. Juga dengan berbagai lapisan kelompok masyarakat, golongan dan peradaban yang berbeda.
Terakhir, Sudarnoto menyinggung soal langkah Paus Fransiskus yang punya sikap tegas terhadap Israel dan agresi mereka di Gaza. Ia berharap, agar Paus Leo XIV punya sikap yang sama.
ADVERTISEMENT
"Semoga, kepemimpinan baru vatikan semakin kokoh dalam menghentikan kejahatan Israel, mengoreksi kebijakan luar negeri Trump yang menimbulkan guncangan dan membela Palestina," kata Sudarnoto.
Ia berharap, Paus Leo XIV bisa jadi pembeda atau problem solver bahkan trend setter, untuk mengarahkan ke kehidupan dunia yang lebih baik.
"Kepemimpinan Paus ke depan menjadi sangat penting, bersama seluruh elemen masyarakat lainnya, menjadi bagian dari "problem solver" atas krisis kemanusiaan dan krisis lainnya seperti yang terjadi di Gaza hari ini. Di samping itu, juga menjadi "trend setter" mengarahkan kehidupan dunia baru yang merdeka berdaulat, damai dan sejahtera," tutup Sudarnoto.