Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
UGM Akan Bantu Implementasi Program Makan Bergizi Gratis, Pakai Database KKN
30 Oktober 2024 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Universitas Gadjah Mada (UGM) turut memberikan masukan kepada Kabinet Merah Putih yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, UGM juga turut membantu implementasi makan bergizi gratis.
ADVERTISEMENT
"DGB (Dewan Guru Besar) memang melakukan beberapa kegiatan salah satunya adalah memberikan masukan kepada kabinet merah putih dengan buku yang mereka tulis untuk memasukkan program-program kerja di kementerian tertentu dan kami juga dalam proses untuk mengkonkritkan makan siang gratis itu," kata Sekretaris UGM, Andi Sandi, di UGM, Rabu (30/10).
Yang dilakukan UGM bukan menghitung biaya makan bergizi gratis tapi mengimplementasi bantuan tersebut dengan database yang dikumpulkan mahasiswa KKN di desa-desa seluruh Indonesia selama ini.
Andi Sandi mengatakan UGM bagian dari negara memiliki kewajiban untuk turut membantu implementasi program pemerintah.
"KKN kita punya data-data khususnya potensi desa. Ini bisa dimanfaatkan," katanya.
Lanjutnya, makan bergizi gratis juga harus bisa menjadi pemicu peningkatan ekonomi desa.
ADVERTISEMENT
"Kalau semuanya didrop dari luar, desa hanya akan jadi penonton dan kami melalui dokumen yang kami sebut dengan policy brief itu yang sekarang lagi kita komunikasikan kita menggunakan data-data awal dari kementerian dan juga data-data awal hasil pemetaan KKN UGM. Jadi pola-pola itu yang kita akan gunakan untuk membantu pemerintah," katanya.
Dari data pemetaan KKN itu, akan dapat diketahui desa mana yang butuh untuk program makan bergizi atau minum susu untuk anak-anak dan ibu hamil.
"Data desa penting sebagai dokumen awal untuk melihat atau melakukan melaksanakan program makan siang gratis dan minum susu," jelasnya.
Jangan sampai, misalnya ada desa yang merupakan penghasil susu kemudian diberikan program minum susu gratis. Sehingga program yang diberikan di desa itu akan tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita menjaga potensi-potensi itu supaya apa efek ekonominya itu juga bisa berdampak pada desa bukan hanya pada institusi tertentu, tetapi desa juga dan juga masyarakat desa juga berkembang dengan program kerja," kata Andi.