Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
UI: 75 Persen Driver GO-JEK Lulusan SMA, 15 Persen Sarjana
22 November 2018 17:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau LD FEB UI mengungkapkan, 75 persen mitra pengemudi Go-Jek merupakan lulusan SMA. Penelitian dilakukan terhadap 3.315 mitra pengemudi di sembilan wilayah di mana Go-Jek beroperasi.
ADVERTISEMENT
Paksi Walandouw, salah satu peneliti LD FEB UI, mengatakan dari 3.315 itu, 15 persen pengemudi adalah lulusan perguruan tinggi, sedangkan sisanya memiliki ijazah SD atau SMP. Singkatnya, menurut Paksi, Go-Jek mampu mengurangi angka pengangguran.
Tak hanya membuka lapangan kerja baru, Go-Jek juga berhasil meningkatkan pendapatan mitra pengemudi hingga kisaran 44 persen setelah bergabung dalam jaringannya. Menurut Paksi, kehadiran Go-Jek pada masyarakat Indonesia telah menyebabkan disruptive force yang berdampak positif terhadap kemajuan di bidang sosial dan ekonomi Indonesia.
"Sebagaimana semua disruptive force, akan ada pergeseran di dalam konsumsi dan ketenagakerjaan pada masa awal, namun diperkirakan pergeseran-pergeseran tersebut tidak akan berlangsung lama sehingga manfaat netto keberadaan Go-Jek pada perekonomian akan terus meningkat di masa depan," kata Paksi, dalam acara pemaparan hasil riset tersebut di kawasan Menteng, Jakarta.
ADVERTISEMENT

Dalam survei, rata-rata pendapatan mitra pengemudi Go-Jek sebesar Rp 3,48 juta per bulan. Angka tersebut 1,25 kali lebih besar daripada rata-rata upah minimum kota di sembilan wilayah survei (Bandung, Bali, Balikpapan, Jabodetabek, Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, dan Surabaya) sebesar Rp 2,8 juta.
Penelitian berjudul 'Dampak Go-Jek Terhadap Perekonomian Indonesia' ini dilaksanakan pada Oktober sampai Desember 2017 lalu. Data tersebut dipublikasikan pada Maret 2018. Selain mitra pengemudi roda dua, studi ini juga melibatkan 3.465 konsumen dan 806 UMKM mitra Go-Jek sebagai responden.

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat sambutan di acara Indonesia Economic Forum, mengaku sedih dengan beredarnya meme yang menggambarkan masa depan anak bangsa yang hanya menjadi tukang ojek setelah lulus sekolah.
ADVERTISEMENT
"Saya sedih dengan realitas yang ada, seperti di meme yang ada di internet terkait jalan karier anak muda di Indonesia. Dari SD, SMP, SMA dan setelah lulus dia jadi ojek driver. Sedih tapi itulah realitas," kata Prabowo dalam acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan, Rabu (21/11). Namun, Prabowo tak menunjukkan meme yang dimaksud.