UI Bentuk Tim Investigasi, Audit Akademik Sekolah Kajian Stratejik Global

19 Oktober 2024 18:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Universitas Indonesia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Universitas Indonesia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Universitas Indonesia (UI) membentuk tim investigasi untuk melakukan audit akademik terhadap program Sekolah Kajian Stratejik Global (SKSG).
ADVERTISEMENT
Informasi yang beredar, pembentukan tim ini berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Senat Akademik UI pada Kamis (17/10).
Ada tiga fokus yang bakal diaudit oleh tim. Yakni pemenuhan syarat penerimaan B sebagai mahasiswa S3 di SKSG UI melalui jalur riset, proses belajar selama di SKSG UI, serta proses riset dan publikasi jurnal internasional.
Tim investigasi akan beranggotakan perwakilan Senat Akademik serta perwakilan Dewan Guru Besar UI. Jumlah anggotanya ganjil.
Tim akan bekerja hingga 30 Oktober 2024. Nantinya, hasil kerja tim akan berupa rekomendasi untuk diberikan kepada Pimpinan UI.
Surat terkait investigasi SKSG UI Foto: Dok. Istimewa
Surat terkait investigasi SKSG UI Foto: Dok. Istimewa

Investigasi untuk Kebaikan UI

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia, tak menampik perihal pembentukan tim tersebut. Dia mengatakan tim itu dibentuk demi kebaikan UI.
ADVERTISEMENT
"Proses investigasi sedang berlangsung, dan tentu saja ini untuk kebaikan UI. Saat ini itu dulu yang bisa saya sampaikan," ujarnya saat dikonfirmasi.
Pengumuman SKSG UI tenang sidang terbuka promosi doktor Bahlil Lahadalia, Rabu (17/10/2024). Foto: Dok SKSG UI
Pada bulan Oktober 2024, SKSG menggelar dua kali sidang promosi doktor, yakni Bahlil Lahadalia dan Hasto Kristiyanto.
Sidang Bahlil digelar pada tanggal 16 Oktober 2024. Sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto digelar pada tanggal 18 Oktober 2024.
Sorotan publik mengarah ke Bahlil karena bisa lulus S3 dari SKSG UI kurang dari 2 tahun. Ada juga yang menyoroti disertasinya.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melaksanakan Sidang Terbuka Promosi Doktoral UI bidang Kajian Stratejik Global, Rabu (16/10/2024). Foto: Dok. Istimewa
Bahlil mengaku mendapatkan gelar doktoral itu sesuai mekanisme yang diterapkan UI selama 20 bulan. Disertasinya berjudul 'Kebijakan, Kelembagaan, Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia'.
Sementara Hasto mendapatkan gelar tersebut atas disertasinya yang berjudul 'Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan, Serta Relevansinya Terhadap Ketahanan Partai Studi Pada PDI Perjuangan'. Hasto menempuh studi selama 7 semester (3,5 tahun) dan mendapatkan IPK 3,93. Masa studi Hasto dinilai wajar.
Sidang Terbuka Promosi Doktor SKSG UI Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M di Universitas Indonesia, Depok, Jumat (18/10/2024). Foto: Youtube/ Universitas Indonesia
Bahlil enggan berkomentar lebih lanjut ketika dikonfirmasi soal pembentukan tim investigasi UI tersebut. Dia hanya menegaskan bahwa studinya di SKSG UI sudah sesuai mekanisme.
ADVERTISEMENT
"[Pembentukan tim investigasi] Itu urusan UI, ya. Saya menjalankan studi di UI sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada di UI. Dan di dalam aturan itu kan minimal 4 semester dan semua tahapan saya lakukan, tidak ada yang saya tidak lakukan. Jadi kalau itu urusan internal, jangan tanya pada ku. Tanya kepada mereka. Saya cuma menjalankan aturan yang ditetapkan di UI," papar Ketua Umum Partai Golkar itu kepada wartawan.