UI soal LHKPN Rektor Naik Jadi Rp 62 M: Harta Bersama Istri, 3 Tahun Tak Pelesir

29 Agustus 2022 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
23
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor UI Ari Kuncoro dilantik. Foto: Dok. Humas UI
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UI Ari Kuncoro dilantik. Foto: Dok. Humas UI
ADVERTISEMENT
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mempertanyakan dari mana sumber kekayaan Rektor UI, Ari Kuncoro. Pertanyaan tersebut dilayangkan BEM UI Dalam postingan @bemui_official pada Sabtu (27/8).
ADVERTISEMENT
Dilihat dari laman ELHKPN KPK, per 26 Maret 2022, harta kekayaan Ari Kuncoro adalah sebanyak Rp 62.321.869.525,00.
Ari Kuncoro diangkat menjadi Rektor UI pada akhir tahun 2019. Sebelumnya, saat masih Ari masih menjadi Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis laporan harta kekayaannya adalah sebesar 27.873.760038,00. Angka tersebut naik tiga kali lipat semenjak ia menjabat sebagai Rektor UI sekitar 3 tahun yang lalu.
Kepala Humas Universitas Indonesia Amelita Lusia menjelaskan bahwa laporan ELHKPN tersebut ialah gabungan dari Ari Kuncoro serta istrinya, yakni Lana Soelitianingsih. Saat ini Lana menjabat sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Bapak diangkat menjadi Rektor akhir 2019, ibu diangkat Presiden menjadi Kepala Eksekutif di Lembaga Pinjam Simpan pada awal 2020. Ya, namanya suami istri harta bersama,” ujar Amelita di kantor Humas UI pada Senin (29/8).
ADVERTISEMENT
Selain itu, harta kekayaan tersebut juga dijelaskan bertambah karena efek pandemi COVID-19. Rektor, kata dia, tak banyak pengeluaran.
“Kan pandemi, semasa pandemi kita nggak mungkin pelesiran, enggak mungkin ke mana-mana, ya kan. Gaji kita blek, hampir 3 tahun loh pandemi,” tutur Amel.
Amelita Lusia, Kepala Humas UI di kantor humas UI, Senin (29/8). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Selain jadi rektor, Ari Kuncoro yang juga merupakan mantan komisaris BNI ini, Amelita pun memberi penjelasan.
“Kalau kita lihat, ada juga ada orang lain yang merangkap jabatan kan, sampai sekarang mungkin masih ada. Kalau misalnya masih menjabat artinya masuknya ke rekening siapa? Pastinya ke rekening yang menjabatnya kan,” jelas Amel.
Lebih lanjut, ia turut mengapresiasi mahasiswa (BEM) atas kritiknya tersebut.
“Mahasiswa ya boleh kritis, kita apresiasi namanya mahasiswa UI, tapi mereka juga harus menelisik lagi, lebih pinter lagi. Mahasiswa aja nggak keluar ongkos, enggak ke kampus makan di kantin, jadi selama pandemi tentunya orang nabung,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT