Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
UII Nyatakan Sikap: Tuntut Pemerintah Lebih Responsif pada Kebutuhan Rakyat
7 Maret 2025 10:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Universitas Islam Indonesian (UII) mengeluarkan pernyataan sikap merespons perkembangan mutakhir praktik berbangsa dan bernegara.
ADVERTISEMENT
Mewakili keluarga besar UII, Rektor UII Fathul Wahid menyampaikan tanda-tanda kemunduran di Indonesia saat ini terus muncul. Demikian pula kebebasan berpendapat dan berekspresi semakin terancam.
"Kebebasan berpendapat dan berekspresi semakin terancam dengan meningkatnya kasus intimidasi, ancaman kriminalisasi, dan pembungkaman terhadap aktivis, seniman, akademisi, serta jurnalis," jelas Fathul dalam keterangannya, Kamis (6/3).
"Beberapa kasus menunjukkan penggunaan pasal-pasal karet untuk menekan suara-suara kritis dan menciptakan ketakutan di kalangan masyarakat sipil yang seharusnya dilindungi hak-haknya," kata Fathul.
Fathul menjelaskan saat ini publik juga dihadapkan dengan sejumlah kebijakan pemerintah yang tampak tergesa-gesa, tidak transparan, serta minim partisipasi publik.
Kondisi diperparah dengan kebijakan yang tak berbasis data dan pendekatan ilmiah. Menurut Fathul, kondisi semakin buruk dengan maraknya kasus korupsi yang tidak ditangani dengan tegas.
ADVERTISEMENT
Narasi yang keluar pun dinilai cenderung mengaburkan fakta. Sehingga masyarakat sulit mendapat informasi yang jujur dan terbuka.
"Upaya efisiensi yang dicanangkan pemerintah juga tidak selalu berjalan sesuai harapan. Di beberapa sektor, efisiensi justru berdampak negatif pada kualitas pelayanan publik dan program sosial yang menjadi tumpuan masyarakat kecil, termasuk sektor pendidikan," katanya.
Gaya hidup dan sikap pejabat juga jadi sorotan UII. Para pejabat dinilai kurang menunjukkan empati terhadap kondisi rakyat serta memperlebar jarak antara pemerintah dan masyarakat.
"Dalam konteks ini, masyarakat sipil harus tetap berperan aktif sebagai kontrol sosial. Ketidakpedulian dan apatisme hanya akan memberikan ruang lebih luas bagi penyimpangan kekuasaan," tegasnya.
Berikut enam poin pernyataan sikap UII:
ADVERTISEMENT
"Pernyataan sikap ini digerakkan oleh hati nurani kami dan kesadaran anak bangsa yang melihat praktik berbangsa dan bernegara yang semakin jauh dari nilai-nilai keadilan. Semoga kemuliaan Ramadan dapat menjadi momentum untuk perbaikan diri bersama," pungkas Fathul.