Uji Coba Transjakarta PIK-Soetta Ditunda, Tunggu Tarif Rute dari Kalideres Final

8 Agustus 2023 13:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji coba Transjakarta rute SH1 Kalideres 1 - Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (5/7/2023).  Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba Transjakarta rute SH1 Kalideres 1 - Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (5/7/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta memutuskan menunda uji coba rute PIK ke Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta yang semula dijadwalkan Juli lalu. Uji coba rute ini akan ditunda hingga evaluasi dan tarif rute Kalideres ke Bandara Soetta (SH1) final.
ADVERTISEMENT
"Untuk (uji coba) PIK-Bandara (belum), tentu kita fokus dulu ke yang sekarang Kalideres bandara," ujar Kadihub DKI, Syafrin Liputo kepada wartawan, Selasa (8/8).
"Belum. (Tapi) iya (jadi)," imbuh dia.
Syafrin lalu menjelaskan, hingga kini pihaknya masih mengkaji tarif rute SH1. DTKJ sebelumnya telah mengusulkan tarifnya yakni Rp 5 ribu usai disubsidi.
"Tentu kami sudah melakukan review dan sudah membuat laporan ke Pak Pj Gubernur. Tentu berdasarkan regulasi untuk penetapan tarif dengan subsidi itu harus mendapat persetujuan dewan. Ini yang sedang kami laporkan," jelas Syafrin.
Uji coba Transjakarta rute SH1 Kalideres 1 - Perkantoran Bandara Soetta, Rabu (5/7/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
"Kemudian menunggu petunjuk lebih lanjut untuk kemudian diusulkan, jika memang akan menggunakan tarif Rp 5 ribu," jelas dia.
Selain tarif, Syafrin mengatakan titik pemberhentian SH1 juga masih dikaji. Ada pula pembahasan penambahan bagasi koper.
ADVERTISEMENT
"(Tempat koper) tentu kita akan menyesuaikan dengan karakteristik demand-nya. Kan demandnya itu sekarang bagi para pekerja (di bandara). Jika memang nanti dalam prosesnya ternyata masih ada penumpang ke bandara, tentu itu juga kita akan sesuaikan. Tapi sampai saat itu belum diperlukan," ungkap dia.
Jika pembahasan internal sudah selesai, maka pemprov akan bersurat ke DPRD.
"Tentu lebih cepat lebih baik (diputuskan). Belum. Belum kan belum ada suratnya ini masih internal Pemprov DKI," terang dia.
"Iya tentunya kan kita selalu melakukan evaluasi. Evaluasi mingguan dilakukan, begitu ada kebutuhan untuk perbaikan layanan, berdasarkan hasil evaluasi tentu akan lakukan penyesuaian," tandasnya.