Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Donbass telah menjadi salah satu tujuan utama Rusia. Namun, Barat memprediksi, pergerakan menuju wilayah itu mengalami hambatan.
Penasihat Kepala Staf Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovich, lalu melaporkan kabar terkini. Dia mengatakan, pasukan Rusia telah berpindah ke Donbass. Sebab, Kiev berhasil memukul mundur serangan Moskow di Kharkiv.
"Kami sedang mempersiapkan upaya baru oleh Rusia untuk menyerang di Donbas, entah bagaimana mengintensifkan gerakannya di selatan Ukraina," jelas Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dikutip dari AFP, Senin (16/5).
"Rusia masih tidak mau mengakui bahwa mereka berada di jalan buntu dan apa yang disebut operasi khusus mereka sudah merosot," lanjutnya.
Arestovich menerangkan, pasukan Rusia dikirim ke Luhansk. Mereka ditugaskan untuk merebut Severodonetsk. Bersama Donetsk, Luhansk merupakan bagian dari wilayah separatis Donbass.
ADVERTISEMENT
Severodonetsk adalah kota paling timur yang masih dipegang oleh Ukraina. Jatuhnya kota itu akan memberikan kendali de facto Kremlin atas Luhansk.
Gubernur Luhansk, Sergiy Gaiday, mengatakan, Rusia telah mencoba mengepung Severodonetsk. Tetapi, upaya itu menemui kegagalan.
Demi mencegah serangan, Ukraina telah meledakkan jembatan menuju kota itu. Gaiday menjelaskan, pertempuran di wilayah tersebut berlanjut hampir sepanjang waktu.
Penasihat Kemdagri Ukraina, Vadim Denisenko, menyebut pihaknya juga telah membuat kemajuan di utara. Sehingga, pasukan Ukraina kini hampir mencapai perbatasan dengan Rusia.
Kendati demikian, Rusia tetap berupaya memblokir kemajuan itu. Tentara Ukraina mengatakan, sirine udara memekik di Kharkiv pada Senin (16/5) pagi waktu setempat.
Kemhan Rusia mengatakan, pasukannya turut mendapati kemajuan. Rusia telah menyerang empat depot amunisi artileri di Donetsk.
ADVERTISEMENT
Serangan udara tersebut juga menghancurkan peluncuran rudal dan radar. Kemhan Rusia menambahkan, mereka menjatuhkan 15 drone Ukraina di sekitar Donbass.
Terlepas dari itu, Kemhan Inggris menyebut serangan Rusia telah kehilangan momentum. Ukraina lantas mengharapkan titik balik pada Agustus mendatang.
Barat memperingatkan, konflik itu akan membentang hingga tahun berikutnya. NATO lantas menjanjikan bantuan militer untuk Ukraina pada Minggu (15/5). Jerman menjelaskan, bantuan itu akan diberikan selama dibutuhkan.
"Ukraina dapat memenangkan perang ini," ungkap Kepala NATO, Jens Stoltenberg.