Ukraina Evakuasi Warga di 8 Desa Dekat Kursk Rusia

14 Maret 2025 3:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga melintas dengan latar belakang bangunan yang hancur akibat serangan rudal Rusia ke Ukraina di Kyiv, Ukraina, Rabu (12/2/2025). Foto: Gleb Garanich/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga melintas dengan latar belakang bangunan yang hancur akibat serangan rudal Rusia ke Ukraina di Kyiv, Ukraina, Rabu (12/2/2025). Foto: Gleb Garanich/Reuters
ADVERTISEMENT
Ukraina telah memerintahkan evakuasi terhadap warga di delapan desa di dekat perbatasan dengan wilayah Kursk Rusia. Di Kursk, pasukan Ukraina dipukul mundur oleh Rusia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, perintah evakuasi itu diluncurkan pada Kamis (13/3). Kabar tersebut disampaikan oleh otoritas militer di wilayah Sumy, salah satu kota Ukraina, di media sosial.
"Sebuah keputusan telah dibuat untuk melakukan evakuasi wajib penduduk dari delapan permukiman," demikian keterangan tersebut.
Evakuasi dilakukan karena memburuknya situasi di wilayah tersebut. "Penembakan terus-menerus oleh Rusia," lanjut keterangan itu.

Putin Minta Rebut Kursk dari Ukraina

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengenakan seragam militer dalam kunjungan mendadak ke wilayah Kursk di barat Rusia untuk menemui pasukan militer di sana, Rabu (12/3). Dalam kunjungan itu, dia meminta pasukan untuk maju secepat kilat dan segera merebut kembali sisa wilayah itu dari pasukan Ukraina.
Pada 6 Agustus 2024, Ukraina membuat kejutan dengan menyerbu perbatasan dan merebut Kursk. Setelah bertahan selama lebih dari 7 bulan, posisi Ukraina di Kursk semakin memburuk setelah jalur pasokan utama mereka terputus.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pusat kendali angkatan bersenjata Rusia selama konflik Rusia-Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, Rabu (12/3/2025). Foto: Russian Pool/Reuters TV via REUTERS
Dikutip dari Reuters, Putin menegaskan mempertimbangkan mendirikan zona penyangga baru di wilayah Sumy, Ukraina, yang berbatasan dengan Kursk untuk melindungi dari potensi serangan Ukraina.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengatakan warga negara asing yang bertarung bersama pasukan Ukraina yang ditangkap di Kursk tidak berhak menikmati perlindungan Konvensi Genewa. Putin juga meminta pasukan Ukraina yang ditangkap di Kursk harus diperlakukan sebagai teroris.
"Tugas kita dalam waktu dekat, dalam jangka waktu sesingkat mungkin adalah mengalahkan musuh yang bercokol di wilayah Kursk dan masih bertarung di sana, membebaskan sepenuhnya wilayah Kursk, dan memulihkan situasi di sepanjang garis perbatasan negara," kata Putin dikutip Kamis (13/3).
Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi pusat kendali angkatan bersenjata Rusia selama konflik Rusia-Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, Rabu (12/3/2025). Foto: Russian Pool/Reuters TV via REUTERS
"Dan tentu saja kita perlu memikirkan membuat zona keamanan di sepanjang perbatasan negara," lanjutnya.
Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, terlihat memberitahu Putin bahwa pasukan Rusia telah mendorong pasukan Ukraina keluar dari 86% wilayah yang sebelumnya mereka kuasai di Kursk. Luasnya setara 1.100 kilometer persegi.
ADVERTISEMENT