Ukraina Gencarkan Balasan, Serangan Drone Hujani Semenanjung Krimea

23 November 2022 4:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap hitam mengepul dari kebakaran di jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch, pada Sabtu (8/10/2022). Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Asap hitam mengepul dari kebakaran di jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch, pada Sabtu (8/10/2022). Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia dari Ukraina menjadi sasaran serangan pesawat nirawak (drone) pada Selasa (22/11).
ADVERTISEMENT
Militer telah menembak jatuh dua drone dalam serangan itu.
Semenanjung Krimea menampung sejumlah pangkalan militer penting Rusia. Pihak berwenang mengatakan, tidak ada infrastruktur sipil yang rusak akibat serangan tersebut.
Otoritas juga meminta warga setempat untuk tetap tenang, sedangkan pasukan Rusia telah bersiaga di Semenanjung Krimea.
"Ada serangan dengan drone," kata Gubernur Sevastopol, Mikhail Razvozhayev, dikutip dari AFP, Rabu (23/11).
"Pasukan pertahanan udara kami sedang bekerja sekarang," lanjut dia.
Warga sipil yang dievakuasi dari wilayah Kherson yang dikuasai Rusia di Ukraina tiba di stasiun kereta api di kota Dzhankoi, Krimea, 20 Oktober 2022. REUTERS/Alexey Pavlishak Foto: Alexey Pavlishak/Reuters
Rusia mencaplok Semenanjung Krimea pada 2014. Aneksasi ini menyusul demonstrasi pro-demokrasi nasional yang menyebabkan penggulingan presiden Ukraina yang bersahabat dengan Rusia.
Kremlin menggunakannya sebagai landasan invasi sejak 24 Februari. Namun, pasukan Ukraina mulai berderap menuju semenanjung ini Ukraina tengah mendorong serangan balasan di wilayah selatannya.
ADVERTISEMENT
Pasukan negara itu pun telah berhasil merebut kembali Ibu Kota Kherson di Provinsi Kherson pada awal November. Kota tersebut berbatasan dengan Semenanjung Krimea.
Instalasi militer Rusia di wilayah ini sebenarnya telah mengadang ledakan sejak Februari. Salah satunya adalah serangan drone terkoordinasi di pelabuhan utama Rusia di Sevastopol pada Oktober.
Pekan lalu, pihaknya lantas memperkuat posisi dengan membangun benteng untuk melindungi warga sipil di Semenanjung Krimea.
Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan tempat tinggal yang rusak parah akibat serangan rudal Rusia, di Mykolaiv, Ukraina, Jumat (11/11/2022). Foto: Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS
Serangan terbaru di wilayah tersebut berlangsung bertepatan dengan kemenangan Ukraina di medan perang. Pasukan Ukraina mengeklaim telah merebut kembali hampir seluruh wilayah Mykolaiv di semenanjung terpencil di lepas pantai Laut Hitam.
"Kami memulihkan kontrol penuh atas wilayah tersebut," lapor Gubernur Mykolaiv, Vitaly Kim.
Pasukan Ukraina sedang melancarkan operasi militer di Kinburn Split. Daerah ini terbagi menjadi dua, yakni wilayah barat yang merupakan bagian dari Mykolaiv dan wilayah selatan bagian dari Kherson.
ADVERTISEMENT
Ibu kota Kherson juga telah direbut kembali oleh pasukan Ukraina setelah jatuh ke tangan pasukan Rusia pada Februari.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, menyinggung jerih payah pasukannya saat konferensi pers daring dengan Uni Eropa.
Menggarisbawahi pentingnya dukungan UE bagi Ukraina, dia memperingatkan tentang kelelahan terhadap perang.
"Bila kami orang Ukraina tidak lelah, seluruh Eropa tidak memiliki hak moral maupun politik untuk lelah," tegas Kuleba.