Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2

ADVERTISEMENT
Ukraina memastikan Iran siap menyerahkan kotak hitam (black box) pesawat Ukraine Airlines yang mereka tembak beberapa waktu lalu. Sebanyak 176 penumpang sipil tewas akibat tembakan yang salah disasar Iran itu.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Ukraina, Vadym Prystaiko, mengatakan, Iran juga akan membentuk tim penyelidik bersama Kanada. Sebab, lebih dari 60 penumpang Ukraine Airlines merupakan warga Kanada.
"Setelah itu, pihak Iran siap untuk secara terpisah menyerahkan kotak hitam ke Ukraina," kata Prystaiko dikutip dari AFP, Sabtu (18/1).
"Ini sesuai dengan standar internasional, kami masih menuntut agar Iran segera memberikan black box kepada kami segera untuk memastikan independensi dan objektivitas penyelidikan," kata Prystaiko.
Prystaiko mengatakan, Ukraina dan Iran telah berkoordinasi dengan baik dalam penyelidikan insiden ini. Namun, ia mengeluhkan kurangnya akses untuk mendapatkan informasi yang ada di kotak hitam.
"Kami hanya ingin tahu tidak ada yang akan merusak rekaman itu," kata Prystaiko.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa hari ke depan, Iran akan datang ke Kiev untuk meminta maaf secara resmi dan memberikan penjelasan. Militer Iran telah mengakui menembak jatuh pesawat itu pada Rabu (9/1) dan menganggapnya human error.
Atas insiden itu pula, Iran sempat bergejolak. Massa menggelar demonstrasi menuntut Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bertanggung jawab dan mengundurkan diri dari jabatannya.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.